Jakarta (ANTARA News) - "Untuk sapi, akan kita lanjutkan mengimpor pada 2016 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Menteri Pertanian, Andi Arman Sulaiman, di Kompleks Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin.

Tidak dia katakan komposisi negara asal sapi itu, kecuali sapi yang akan didatangkan adalah indukan. "Impor sapi indukan, ibaratnya kita beri pabriknya karena bisa melahirkan 10-12 kali," ujarnya.

Akan tetapi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hary Priyono, justru mengungkap hal cukup berbeda, bahwa impor itu mencakup 600.000 sapi karena konsumsi sapi masyarakat Indonesia mencapai 675.000 ton setahun. 

Sedangkan stok di Kementerian Pertanian dan Bulog diperkirakan sekitar 416.000 ton daging sapi. Sehingga impornya akan mencapai 238.000 ton atau 600.000 sapi untuk 2016 mendatang. Jadi, yang diimpor adalah sapi pedaging. 

"Impor sapi kita akan sebanyak 600.000 sapi yang merupakan angka yang realistis dan tak perlu dipermasalahkan," kata dia. 

Menurut dia, banyak wilayah di Tanah Air yang menjadi sentra-sentra sapi domestik sangat sulit diakses pasar, sehingga para peternak ini tak begitu disukai pembeli, contohnya NTT.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016