London (ANTARA News) - Pasar saham utama Eropa turun pada awal perdagangan Rabu, dengan semua mata tertuju pada Korea Utara setelah melakukan uji coba nuklir terbarunya.

Indeks FTSE 100 perusahaan utama di London turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 6.120,7 poin dibandingkan dengan penutupan Selasa.

Di zona euro, indeks CAC 40 di Paris tergelincir 0,2 persen menjadi 4.528,1 poin dan indeks DAX 30 di Frankfurt kehilangan 0,2 persen menjadi 10.288,7 poin.

Analis Accendo Markets Mike van Dulken mengatakan bahwa "risiko geopolitik meningkat berkat Korea Utara".

Pyongyang pada Rabu mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan sebuah uji coba bom hidrogen -- pengumuman mengejutkan yang, jika benar, akan secara masif menaikkan pertaruhan dalam upaya negara terisolasi itu memperkuat persenjataan nuklirnya.

Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada Rabu, namun pasar Tiongkok menguat, karena dilaporkan Beijing telah menghabiskan miliaran untuk membeli saham setelah penurunan lebih dari tujuh persen dalam dua hari perdagangan pertama tahun ini.

Won Korea Selatan melemah terhadap dolar setelah Korea Utara mengumumkan telah melakukan uji coba nuklir keempat, walaupun ada dampak sedikit lebih luas pada ekuitas regional.

Shanghai akhirnya menorehkan beberapa keuntungan karena bank sentral negara itu menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem keuangannya.

Para ahli mengatakan itu digunakan untuk menopang saham-saham guna mencegah terulangnya kekacauan pada musim panas lalu di mana triliunan dolar terhapus dari valuasi.

Bank sentral Tiongkok, Peoples Bank of China (PBoC), juga menetapkan kurs acuan yuan harian terhadap dolar di level terendah dalam hampir lima tahun, menurut Bloomberg News, seperti dikutip AFP.

Namun para analis memperingatkan langkah itu secara keseluruhan akan menyebabkan lebih banyak masalah, karena ekonomi Tiongkok, terbesar kedua di dunia dan pendorong utama pertumbuhan global, memimpin untuk kinerja tahunan terburuk dalam seperempat abad.
(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016