Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan dalam satu tahun terakhir pemerintah berusaha mengejar ketertinggalan sarana untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean.

"Tidak ada kata lain, harus kerja keras dalam memperbaiki dan membenahi apa yang masih kurang," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jakarta, Minggu.

Presiden mengatakan semua negara memiliki kekhawatiran yang sama mengenai apa yang akan terjadi saat pemberlakuan MEA.

"Mereka takut produk Indonesia akan membanjiri negara mereka. Oleh sebab itu di antara kita takut dan khawatir, mereka takut, kenapa kita ikut-ikutan takut seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing," tegasnya.

Beberapa upaya mengejar ketertinggalan Indonesia dalam menghadapi MEA, antara lain dengan membenahi infrastruktur berupa pelabuhan dan bandara.

Presiden juga mengatakan pembangunan di Indonesia 2016 ini akan memberikan perhatian pada Indonesia bagian Timur.

Dengan alokasi anggaran yang berlipat dibandingkan tahun sebelumnya, pemerintah ingin adanya keseimbangan hasil pembangunan di seluruh wilayah.

"Memang kita ingin berdaulat berdikari dan berkepribadian, kalau itu saya anggap benar dan memang benar tidak ada tidak berani pasti akan saya lakukan," kata Jokowi.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016