Pekanbaru (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Pemerintah Kota (Pemko) untuk lebih memperhatikan warga Palas Kecamatan Rumbai Bukit yang terpaksa mengkonsumsi tiwul (ubi dikeringkan) karena tidak mampu membeli beras yang harganya terus melambung. "Kami meminta perhatian dari Pemko Pekanbaru untuk memperhatikan warga Palas yang kondisinya cukup memprihatinkan karena tidak lagi sanggup membeli beras," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Haris Jumadi di Pekanbaru, Kamis. Ia mengatakan, beberapa kepala keluarga masyarakat Palas terpaksa makan tiwul karena mahalnya beras dan hal tersebut seharusnya menjadi intropeksi bagi pemerintah bahwa masih ada masyarakat di Kota Pekanbaru yang tidak sanggup membeli beras. Selain itu, ia juga mengatakan perlu adanya perhatian dari Bulog bahwa meskipun ada Operasi Pasar Murni (OPM), tetap saja ada masyarakat yang tidak mampu membeli beras. "Daya jangkau OPM juga harus diperhatikan, apakah sudah menjangkau daerah-daerah yang benar-benar memerlukan adanya OPM, dan apakah harga yang ditetapkan sudah terjangkau bagi masyarakat," katanya. Ia juga mengatakan Komisi II DPRD Kota Pekanbaru telah berkunjung ke gudang-gudang pengecer dan stok beras dianggap masih cukup untuk memenuhi kebutuhan. Kondisi warga Palas yang terpaksa mengkonsumsi tiwul karena tidak mampu membeli beras diketahui setelah Komisi II DPRD Kota Pekanbaru melakukan kunjungan ke daerah tersebut beberapa waktu lalu. Padahal jarak antara Palas dengan pusat Kota Pekanbaru relatif dekat. Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, H Marzuki, mengatakan pihaknya sangat prihatin melihat kondisi warga Palas tersebut, dan pihaknya akan melakukakan "hearing" dengan Disperindag dan Bulog untuk operasi pasar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007