Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pasien korban banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya yang positif terkena penyakit leptospirosis (kencing tikus), Kamis malam bertambah menjadi 119 kasus dari sebelumnya 112 orang, dan jumlah yang meninggal juga bertambah, dari empat orang menjadi lima orang. Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes), dr Rustam S Pakaya di Jakarta, Kamis malam mengemukakan, data pasca banjir hingga pukul 17.30 WIB, jumlah pasien yang masih dirawat di 31 rumah sakit (RS) di DKI-Jakarta, Banten, Jabar sebanyak 1.371 pasien. Untuk kasus leptospirosis positif ada 119, masih dirawat 88. Rinciannya, di RSUD Cengkareng (9), RSUD Tarakan (36), RSUD Tangerang (13), RS Persahabatan (7), RSUD Budhi Asih (6), Rumah Sakit Infeksi Paru Sulianti Saroso (RSPI-SS) 2 orang, RS Sumber Waras (5), RS Fatmawati (7), RS Gading Pluit (1). Penderita yang telah pulang dan dinyatakan sembuh 26 orang, RSUD Cengkareng (2), RSUD Tarakan (15), RSUD Tangerang (6), RSPI S (1), RS Budhi Asih (1), RS Gaidng Pluit (1). Sedangkan penderinya yang meninggal dunia lima orang, yakni di RSUD Tarakan (4) dan RSPI SS (1). Dari seluruhnya 1.371 pasien korban pasca banjir yang masih dirawat itu, termasuk yang terserang demam berdarah dengue (DBD), yakni yang masih dirawat 288, dan meninggal 13 orang. Sementara itu, pasien GEA (gastro, muntah, enteritis, berak encer, acuta), yang masih dirawat 665 orang, dan meninggal 20 orang. Untuk kasus tetanus ditemukan pada dua orang, sedangkan lainnya menderinya patah tulang, ISPA dan lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007