Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal Jerman Siemens Energy Sector mulai menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam pembangunan proyek listrik 35.000 megawatt.

Hal itu diutarakan anggota dewan pengelola Siemens Lisa Davis saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa.

"Perusahaan kami sudah ada di Indonesia sejak lama dan kami fokus pada pembangunan di Indonesia, khususnya dalam proyek pembangkit listrik dan penyalurannya ke masyarakat Indonesia," kata Lisa di Kantor Wapres Jakarta.

Dalam pertemuannya dengan Wapres Kalla, Lisa didampingi oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel.

Lisa juga menyampaikan keinginan perusahaannya untuk bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membangun pembangkit listrik.

"Kami mendiskusikan banyak hal di bidang energi, antara lain tentang pembangkit listrik, pembangunan transmisi, penyaluran listrik dan bagaimana mengatur jaringannya," katanya.

Menurut dia, dengan masuknya Siemens dalam proyek listrik 35.000 megawatt tersebut, maka akan menimbulkan lapangan pekerjaan bagi banyak warga Indonesia.

Lisa mengaku perusahaannya telah memproduksi komponen-komponen listrik dan melihat Indonesia sebagai pasar yang berkembang di industrinya.

"Kami melihat Indonesia sebagai wilayah yang baik untuk industri manufaktur kami. Dan itulah alasannya kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal ini," katanya.

Dubes Witschel menambahkan dengan adanya kerja sama dengan Siemens dalam proyek listrik 35.000 megawatt, maka hal itu akan mempererat hubungan Indonesia dan Jerman.

"Jerman akan selalu siap membantu Indonesia dalam mengimplementasikan program-program Pemerintah Jokowi-JK, khususnya dalam proyek listrik 35.000 megawatt," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016