Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - Korem 152/Baabullah, Maluku Utara, akan mengantisipasi masuknya organisasi Islamic State Iraq and Syria (ISIS) maupun Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di wilayah setempat.

"Kami menempatkan prajurit di setiap wilayah untuk mengantisipasi masuknya ISIS yang merupakan organisasi terlarang," kata Komandan Korem 152/ Baabullah, Kolonel Infantri Syafrial, di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan, setiap prajurit adalah badan pengumpulan data, sehingga ketika mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan masuknya ISIS tentunya akan dilaporkan kepada pimpinan.

Meski pun ISIS sudah masuk di beberapa wilayah yang ada di Indonesia, Namun, untuk Maluku Utara belum ada indikasi mengarah ke situ.

"Kami melakukan pengawasan ternyata hingga saat ini di Maluku Utara tidak ada orang maupun kelompok tertentu yang masuk ISIS," tandas Danrem.

Sedangkan, Gafatar yang telah dikeluarkan fatwa oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara merupakan sebuah organisasi terlarang dan tidak benar.

Dia mengakui, sebelumnya organisasi tersebut memang sudah ada di Maluku Utara namun sudah dikeluarkan dari sana.

"Setelah dikeluarkannya fatwa dari MUI Maluku pada 2015, maka saat ini organisasi Gafatar sudah tidak lagi berkembang di Maluku Utara," tegasnya.

Gafatar merupakan salah satu organisasi yang pernah terdaftar di Kesbangpol Kota Ternate dan melakukan berbagai kegiatan sosial di daerah ini

Namun, karena MUI Maluku Utara mengeluarkan fatwa bahwa Gafatar merupakan organisasi yang menistakan agama, sehingga Kesbangpol Ternate membekukan organisasinya dan melarang untuk beraktivitas di Kota Ternate. 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016