Singaraja, Bali (ANTARA News) - Kepolisian Resor Buleleng, Bali, mengintensifkan pengawasan laut dan pelabuhan mengantisipasi ancaman terorisme di wilayah kabupaten paling Utara Pulau Dewata itu. Singaraja di Kabupaten Buleleng pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan memiliki garis pantai paling panjang di Pulau Bali. 

"Polres Buleleng telah melakukan pengamanan di jalur laut wilayah Buleleng dengan mengoptimalkan patroli perairan gabungan," kata Kabag Ops Polres Buleleng, Komisaris Polisi Ketut Gelgel, di Singaraja, Minggu.

Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu anggota patroli sempat memeriksa sebuah kapal beserta awak kapal asal Sepeken, yang muat ikan hidup kerapu sebanyak 700 Kilogram.

"Dari pemeriksaan terhadap nahkoda kapal yakni Jupri dan lima orang ABK yakni, Mohammad Erpan, Ridwan, Rauf, Kahar, Nurul. Dari pemeriksaan itu, semua Dokumen maupun KTP mereka dinyatakan lengkap dan benar," imbuh dia.

Gelgel lebih lanjut memaparkan, kegiatan tersebut dilakukan bukan semata-mata lantaran adanya aksi teror di wilayah Jakarta. Namun, giat ini memang rutin dilakukan Satpol Air Polres Buleleng di wilayah perairan Buleleng memeriksa setiap kapal yang datang ataupun melintas di perairan Buleleng.

"Anggota Satpol Air Polres Buleleng dan anggota gabungan, baik dari Polsek maupun TNI AL, selalu rutin berpatroli gabungan di Perairan Buleleng, dan selalu memeriksa setiap kapal yang datang di pelabuhan-pelabuhan kecil wilayah Buleleng," jelas Gelgel.

Hingga saat ini, kata dia, terdapat lima Pos Pol air diantaranya Pos Sumberkima. Sangsit, Penarukan, Kampung Baru, Celukan Bawang, yang berfungsi untuk mengantisipasi dan Patroli rutin disekitar wilayah perairan Buleleng, yang bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, Pok Nelayan dibawah pembinaan Pol Air dan Bhabin wilayah Pantai.

Lima Pos yang ada itu, keberadannya untuk memantau kondisi perairan Buleleng sekaligus juga untuk mengntisipasi masuknya teroris ke wilayah Bali, khususnya wilayah Buleleng. 

Karena Buleleng merupakan pintu masuk wilayah Bali, melalui jalur laut atau perairan. Sehingga, antisipasi kami terus lakukan dan lebih tingkatkan lagi, kata Gelgel. 

Pewarta: Andi Purnomo dan Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016