Bandung (ANTARA News) - Heriyadi Atmajaya , seorang suami yang sempat ditinggalkan istri dan dua anaknya yang menjadi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), memaparkan bahwa anak dan isterinya telah dibina sejak setahun oleh kelompok Gafatar, sekitar Agustus 2014, sebelum menghilang meninggalkan dia.

"Istri dan dua anak saya pergi meninggalkan rumah pada 28 Desember 2015. Saya sedang di kamar mandi ketika itu, isteri saya hanya mengatakan dia akan membawa anak saya ke dokter," kata Heriyadi (44) di Garut, hari ini.

Dugaan Heriyadi ini didasarkan kepada sejumlah bukti tertulis berupa buku harian milik istrinya, Winarti, yang ditemukan di rumahnya.

Menurut warga Garut ini, selama periode itu, Winarti dan anak-anaknya tidak pernah terbuka menyangkut niat meninggalkan rumah yang akhirnya benar-benar sang istri buktikan.

"Mereka diam-diam saja, termasuk jika akan mengikuti semacam kegiatan pengajian," kata Heriyadi.

Kini, Winarti dan kedua anaknya bernama Sri Putri Rahma dan Andi Permana telah kembali ke pangkuan keluarga besarnya.

"Iya benar, Alhamdulillah sudah kembali sejak Jumat malam (pekan lalu)," kata Linda Ibrahim, kakak ipar Winarti, kepada Antara, Senin.

Linda belum bisa berkomentar lebih lanjut mengenai kabar kepulangan adik ipar dan kedua keponakannya itu. "Saya ini masih di kantor polisi, ini sedang memberikan keterangan tambahan ke polisi," ujar Linda.

Sebelumnya Polda Jawa Barat telah menerima laporan hilangnya sejumlah orang yang diduga kuat bergabung dengan Gafatar yang serupa dengan kasus hilangnya dr. Rica.

Menurut Heriyadi, Winarti pergi membawa dua anaknya, Sri Putri Rahma (lahir 23 April 1998) dan adiknya Andi Permana (lahir 27 Februari 2006).

Ia telah melaporkan kasus kehilangan anak dan isterinya ke Polres Garut, namun dia kemudian diminta melapor ke Mabes Polri di Jakarta yang lalu diminta menghubungi Polda Jawa Barat.


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016