Surabaya (ANTARA News) - Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan mulai hari ini saatnya Indonesia harus menguasai pasar kapal, khususnya di kawasan Asia, sebab telah mampu membuat dan mengeskpor kapal perang canggih ke Filipina.

"Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi bangsa ini, sebab pertama kali melakukan ekspor kapal perang. Ini merupakan prestasi terhebat PT PAL Indonesia, kita ikut bangga," ucap Rizal saat peluncuran dua kapal perang di Galangan Kapal PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Senin.

Ia menegaskan, bangsa ini harus menjadi bangsa pemenang, dan bukan bangsa yang selalu kalah, sebab telah memiliki keunggulan dalam industri perkapalan.

"Dulu raja di bisnis perkapan adalah Jepang, kemudian pindah ke Korea. Karena mahal biaya pembuatan dan asuransinya, saat ini sudah mulai pindah ke Vietnam dan Indonesia," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Rizal, saat ini adalah momentum bagi bangsa ini, karena orang Indonesia mempunyai kemampuan yang bagus untuk membangun, seperti membangun Borobudur.

Meski demikian, Rizal mengaku bangsa ini masih perlu melakukan kerja sama teknologi dan manajemen, seperti yang dilakukan PT PAL Indonesia yang melakukan dengan perusahaan galangan kapal DSNS Belanda.

"Kepada PT PAL Indonesia, kami bangga sebab bisa menghasilkan kapal yang besar ini, saya harap bisa mempercepat pengerjaan pesanan kedua Filipina, yakni 2 hingga 3 minggu sebelum dead-line," ujarnya.

Rizal mengaku, pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri maritim, dengan memberikan fasilitas dan kemudahan apa pun terkait industri kemaritiman, termasuk pembangunan dan industri perkapalan.

Sebelumnya, PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang "Strategic Sealift Vessel" (SSV)-1.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah mengatakan kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI, dan kapal canggih kelas Frigate yang dibangun PT PAL dengan kerja sama perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.

Sedangkan kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.

"Untuk kapal SSV menjadi kapal perang perdana yang berhasil diekspor Indonesia, dan merupakan pengakuan negara luar terhadap kecanggihan pembuatan kapal bangsa ini," ucapnya.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016