Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah keluarga korban meninggal dalam peristiwa terbakarnya kapal motor (KM) Levina I mengatakan belum mendapatkan kejelasan tentang santunan. Ketika ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Minggu, mereka mengaku baru mendapat bantuan transportasi untuk mengangkut jenazah keluarga mereka ke kampung halaman. "Besok keponakan saya langsug diterbangkan ke Bangka, akomodasinya dari Levina. Tapi kalau santunan, belum ada kejelasan," kata Jafar Mohammad, paman Dani Wijaya (21), salah satu korban meninggal. Jafar menambahkan sempat menjalani sejumlah prosedur administratif terkait pengurusan jenazah, tapi belum ada yang berkaitan dengan santunan jiwa. Hal serupa juga dikatakan Wartani (53), ayah Suwandi (28) yang juga meninggal dalam peristiwa naas itu. Dia mengatakan belum mendapatkan kejelasan tentang santunan jiwa tersebut. Dia mengkawatirkan, ketidakjelasan itu akan berlangsung lama sehingga akan dilupakan dengan sendirinya. "Semoga nanti kami benar-benar dapat santunan," katanya. Meski semua biaya perjalanan untuk membawa jenazah ke Jember, Jawa Timur, tidak dibebankan kepadanya, namun dia tetap membutuhkan biaya untuk melaksanakan serangkaian kegiatan untuk menghormati arwah anaknya. "Itu juga butuh biaya," katanya menambahkan. Anak Wartani, Suwandi, adalah salah satu korban meninggal dalam peristiwa terbakarnya kapal Levina I. Suwandi meninggal bersama ketiga anaknya, Widyastuti, Amelia, dan Sandi. Sedangkan istri Suwandi, Rosiah, berhasil menyelamatkan diri. "Rosiah sudah mulai sadar. Dia sekarang menunggu di Jember," kata Wartani. Sementara itu, Paman Rosiah yang saat itu juga berada di RSCM untuk mengurus kepulangan jenazah Widyastuti, mengatakan sampai saat ini pihak keluarga baru mendapat santunan untuk korban selamat sebesar Rp500 ribu untuk perjalanan pulang dan tambahan Rp300 ribu untuk korban selamat yang mengalami cidera. Sedangkan untuk santunan bagi korban meninggal, dia mengaku belum mendapat kabar sedikitpun. Seperti diberitakan, Kapal Roro "Levina I" rute Jakarta-Pangkalan Balam, Bangka, yang sarat penumpang terbakar di perairan sekitar 50 mil dari Pelabuhan Tanjung Priok atau enam mil sebelah timur Beting Eka pada Kamis pagi (22/2). Tragedi KM Levina 1 yang terbakar, Kamis pagi hingga Minggu petang (25/2) telah tercatat korban tewas 42 orang (termasuk seorang juru kamera LaTivi, Suherman). Penumpang tercatat sesuai manifes hanya 300 orang, sedangkan total penumpang ditemukan hingga Jumat (23/2) 316 orang. Ke 42 korban meninggal telah dibawa ke RSCM untuk diperiksa oleh tim forensik dan selanjutnya dibawa pulang oleh keluarga masing-masing.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007