Bandar Lampung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar fasilitas irigasi Bekri dan Rumbia Barat di Kabupaten Lampung Tengah, dapat membuat daerah itu menjadi pendukung program ketahanan pangan nasional dan menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan yang dapat diandalkan. Pernyataan itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono dalam sambutannya menjelang acara peresmian daerah irigasi Bekri dan Rumbia Barat di Lampung, Senin pagi. Provinsi Lampung menurut laporan Gubernur Sjachrodin ZP telah mencapai swasembada beras dengan produksi gabah kering giling rata-rata 2,3 juta ton per tahun yang menempatkan daerah itu mendapat surplus 300 ribu ton per tahun. Oleh karena itu, Presiden berharap pembangunan daerah irigasi itu dapat menjamin sediaan air baku bagi para petani sehingga meningkatkan produksi pangan. Presiden mengatakan untuk mewujudkan program ketahanan pangan, maka mutlak diperlukan sarana dan prasarana, salah satunya adalah pengadaan sumber daya air dan ketersediaan areal persawahan. Dikatakannya jika sediaan air mencukupi, maka petani akan lebih giat bekerja, menghasilkan lebih banyak beras sehingga kesejahteraan meningkat. "Kita harus hidup hemat, hemat air, hemat energi...jangan dikira air akan melimpah seterusnya tanpa pengelolaan yang layak," katanya. Presiden berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat mendukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air untuk menjaga potensi air Indonesia. Pada kesempatan itu Presiden juga menyinggung masalah banjir tahunan yang terjadi di Jakarta sebagai akibat pembangunan fisik yang tidak sesuai aturan. Demi menjaga efektivitas fungsi dari daerah irigasi itu Presiden mengajak seluruh petani untuk merawat fasilitas tersebut dengan baik. "Kita biasanya pandai membangun tapi kurang bisa merawat padahal kalau rusak biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki lebih besar lagi, jadi kita merugi," kata Presiden yang disambut dengan sahutan "betul" dari para undangan. Selain masalah irigasi Presiden juga mengucapkan selamat kepada warga Lampung yang telah sukses meningkatkan pertambahan areal sawah swadaya seluas 4.800 hektar. Proses rehabilitasi bendung Argoguruh serta pembangunan irigasi Bekri dan Rumbia Barat merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya alam sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No7/2004. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, jaringan irigasi itu merupakan tindak lanjut pemanfaatan air waduk Batutegi yang sudah berfungsi pada 2002 dengan kapasitas tampung 690 juta meter kubik. Pembangunan daerah irigasi Bekri dan Rumbia Barat dimulai pada tahun 2000 dengan dana 732,5 miliar. Pelaksanaan proyek itu mencakup pembangunan 34,42 km saluran induk beserta bangunan pelengkapnya, 157,01 km saluran sekunder,57 kantor dan rumah jaga, 6.922 hektar percetakan sawah serta 257,73 km jalan usaha tani. "Dengan selesainya pembangunan prasarana tersebut maka jaringan itu mampu mengairi areal irigasi Bekri seluas 6.500 hektar dan di Rumbia Barat seluas 5.790 hektar. Djoko juga melaporkan bahwa gairah dan peran masyarakat tani di daerah Lampung dalam menyambut pembangunan jaringan irigas cukup besar yang terlihat dengan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan percetakan sawah sendiri, lebih dari 41 persen sawah baru di wilayah itu. Dalam acara peresmian itu Presiden Yudhoyono dengan didampingi Menteri Pertanian melakukan dialog dengan para petani. Provinsi Lampung adalah salah satu dari 16 provinsi andalan yang ditetapkan pemerintah sebagai penghasil beras untuk stok pangan nasional sekaligus menjadi bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan. (*)

Copyright © ANTARA 2007