Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukkam Widodo AS, menyatakan terdapat 12 pulau terluar yang memiliki potensi kerawanan baik di bidang ekonomi, keamanan maupun geografis. "Ke-12 pulau tersebut antara lain Pulau Rondo yang berbatasan dengan Samudera Hindia, Pulau Berhala yang berbatasan dengan Selat Malaka, Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura. ketiganya memiliki potensi kerawanan baik secara geopolitik, ekonomi dan keamanan," katanya saat Rapat Kerja dengan Komisi I di Jakarta, Senin. Untuk itu, katanya, beberapa langkah telah dilakukan pemerintah untuk mengamankan pulau-pulau terdepan yang rawan konflik, antara lain dengan melanjutkan program rekonstruksi atau reklamasi Pulau Nipah, pembukaan jalur transportasi, pembangunan saranan navigasi pelayaran, pembangunan sarana komunikasi serta penempatan unit-unit pasukan TNI AL dan AD di sejumlah pulau terdepan itu. Selain itu, katanya, pemerintah juga akan segera mengentaskan penamaan seluruh pulau kecil disertai penempatan simbol-simbol kepemilikan dan kedaulatan seperti bangunan atau tanda-tanda tertentu. Ia mengemukakan selain 12 pulau yang rawan konflik itu, Indonesia juga memiliki 92 pulau yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara seperti Malaysia, Vietnam, Singapura, Philipina, Australia, Timor Leste, India dan PNG. Untuk itu, katanya, pemerintah akan berusaha melakukan pengamanan, baik secara militer maupun nonmiliter, untuk mempertahankan keberadaan dan mengamankan pulau-pulau itu. Selain membahas mengenai masalah perbatasan, raker itu juga membicarakan masalah terorisme dan penanggulangannya. Hadir dalam raker itu, Mendagri Moh Ma`ruf, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Ka BIN Syamsir Siregar, Menhan Juwono Sudarsono, dan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh. (*)

Copyright © ANTARA 2007