...banyak orang di Timur Tengah yang mengatasnamakan Islam saat menjalankan perilaku yang tidak Islami, misalnya organisasi ISIS itu
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia mengatakan, perkembangan Islam di dunia ke depannya akan berhulu di Indonesia, sebab ia meyakini fakta bahwa di belahan bumi Timur Tengah perkembangan Islam justru sangat menyedihkan.

"Banyak pemimpin negara-negara Timur Tengah yang terguling dari jabatannya dalam gelombang Arab Spring akibat perilaku korup dan dzalim terhadap rakyatnya," kata Zulkifli di hadapan para peserta Rakernas Masika di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Sabtu.

Zulkifli, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI, menambahkan, "Tak hanya itu, banyak orang di Timur Tengah yang mengatasnamakan Islam saat menjalankan perilaku yang tidak Islami, misalnya organisasi ISIS itu".

Fakta-fakta di Timur Tengah justru kerap mencoreng nama baik Islam, bertolak belakang dengan contoh kebaikan-kebaikan yang dilakukan organisasi Muslim di Indonesia termasuk Masika ICMI, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Selain membahas tentang Indonesia sebagai hulu perkembangan Islam dunia, Zulkifli juga menyampaikan tentang sisi positif dan negatif dari reformasi yang terjadi hampir 18 tahun silam.

Praktik politik uang yang kerap ditempuh sebagian calon kepala daerah serta penguasaan mayoritas sumber daya alam di Indonesia menjadi beberapa sisi negatif reformasi yang ia sampaikan.

Sedangkan sisi positifnya, sejak reformasi semua orang memiliki hak yang setara untuk menjadi pemimpin eksekutif pemerintahan tingkat daerah maupun Presiden.

"Dalam era reformasi juga saya bisa menjadi Ketua MPR," kelakar Zulkifli yang juga memberikan pengarahan dan pembekalan kepada para peserta yang datang dari berbagai daerah.

Lebih lanjut lagi, Zulkifli mengajak para peserta untuk mempertimbangkan contoh kasus keberhasilan Malaysia dalam melaksanakan rekayasa sosial, yang berperhatian khusus kepada kaum bumiputera dan rakyat kecil.

Di antaranya kaum bumiputera bebas dari beban biaya sekolah hingga tingkat perkuliahan, yang menurut Zulkifli kebijakan tersebut tidak bisa dilihat sebagai sesuatu yang diskriminatif rasial melainkan justru mengusung semangat keadilan.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016