Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Angga Dwimas Sasongko mengklarifikasi tuduhan plagiarisme film "Surat dari Praha" dari Yusri Fajar, yang menerbitkan buku berisi cerpen "Surat dari Praha" pada 2012.

Angga menyayangkan tuduhan plagiat itu dilontarkan sebelum filmnya tayang di bioskop sehingga publik belum dapat menonton dan membandingkannya.

"Pemberitaan sepihak ini menggiring opini publik untuk menghakimi kami tanpa legal standing yang kuat," kata Angga di Filosofi Kopi, Jakarta, Senin.

Yusri sebelumnya mengklaim telah melayangkan somasi ke pembuat film "Surat dari Praha" namun Angga menegaskan bahwa dia tidak pernah menerima somasi.

Soal hak cipta, Angga mengatakan telah mendaftarkan merek atas judul "Surat dari Praha" di kelas 41 terkait Film Bioskop, kelas sembilan terkait Cakram Digital dan kelas 16 terkait Poster.

"Kami memiliki sertifikat hak cipta yang dikeluarkan oleh Ditjen HKI Kemenhumkam," katanya.

Mengenai kesamaan judul "Surat dari Praha", Angga mengatakan itu bukanlah pelanggaran hak cipta karena hak cipta melindungi isi, bukan judul.

Kesamaan judul pada media seni yang berbeda, dalam hal ini buku dan film, menurut dia, kerap terjadi.

Judul "Surat dari Praha" (Letter from Prague) juga telah dipakai sebagai judul buku karya Sue Gee pada 1994 dan Raya Czerner Schapiro & Helga Czerner Weinberg pada 1991.

"Ada dua buku sebelum Yusri Fajar dengan judul yang sama dan tidak jadi masalah," kata Angga.

Berkenaan dengan kesamaan tema besar mengenai eksil politik 1965 di Praha, ia mengatakan, itu tidak bisa diklaim sepihak karena merupakan fakta sejarah dan menurut Undang-Undang Hak Cipta pasal 41 ayat (2) ide, temuan dan data bukan merupakan objek hak cipta.

Menurut dia itu membuat siapa saja punya hak bercerita mengenai peristiwa terkait sejarah, baik itu fiksi maupun nonfiksi.

Tentang gambar poster yang disebut memiliki kesamaan, Angga menyebutnya tidak berdasar karena yang ditampilkan adalah gambar Charles Bridge yang merupakan ikon kota Praha yang bisa digunakan oleh siapa saja, sama seperti membuat poster bergambar Menara Eiffel di Paris atau Monas di Jakarta.

Dia juga menyebut tuduhan dugaan plagiat dan pelanggaran hak cipta yang dilayangkan Yusri kepada Glenn Fredly tidak tepat karena Glenn bukanlah pembuat skenario, sinematografi atau pemimpin rumah produksi seperti yang dituduhkan Yusri.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016