Pontianak (ANTARA News) - Prosedur pembelian suku cadang menyebabkan dari 250 pesawat yang dimiliki TNI AU, hanya 50 persen yang dinyatakan siap untuk terbang. "Dari kunjungan ke sejumlah pangkalan udara TNI AU, memang kesiapan satuan yang memiliki pesawat belum sesuai yang diinginkan," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Herman Prayitno saat melakukan kunjungan kerja ke Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Bandar Udara Supadio Pontianak, Selasa. Menurut Kasau, banyak armada yang tidak terbang karena kekurangan suku cadang terutama untuk pesawat buatan Amerika Serikat (AS). AS memberlakukan prosedur yang ketat untuk pembelian setiap suku cadang yang dibutuhkan TNI AU. Suku cadang yang dibeli harus dijamin tidak dijual ke pihak lain yang dianggap dapat membahayakan kepentingan AS, baik langsung maupun tidak langsung. "Mereka (AS) harus yakin, suku cadang yang dibeli untuk kepentingan pertahanan negara. Pembeliannya pun tidak sekaligus, melainkan satu per satu," katanya. Ia menambahkan, secara keseluruhan, jumlah armada yang layak terbang berkisar 80 persen hingga 90 persen. "Tapi kalau siap terbang, hanya separuhnya," ujar Herman Prayitno. Sementara untuk penambahan armada, TNI AU merencanakan pembelian enam pesawat jenis Sukhoi hingga tahun 2009. Selain Sukhoi, juga direncanakan pembelian pesawat CN 235 untuk patroli maritim dan beberapa heli Super Puma. "Untuk Sukhoi, akan ditempatkan di Lanud Hassanuddin, Makassar," katanya. Dengan penambahan tersebut, Indonesia akan memiliki 10 pesawat jenis Sukhoi. Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Daryatmo, menambahkan, pesawat buatan AS yang menjadi armada TNI AU yakni F-16, F-5, Boeing 737 dan Hercules C-130. "Untuk program setelah tahun 2009, direncanakan ada penggantian beberapa jenis pesawat seperti Hawk MK 53," katanya. Selain Pontianak, Herman Prayitno telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah pangkalan udara yang menjadi "home base" skadron TNI AU. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan seluruh armada termasuk penerbang dalam pengamanan wilayah kesatuan RI serta evaluasi koordinasi kebijakan dengan Mabes TNI. TNI memiliki 21 skadron yang tersebar di sembilan pangkalan yakni Pekanbaru, Supadio, Atang Senjaya, Suryadarma, Halim Perdanakusuma, Adisucipto, Iswahyudi, Abdulrachman Saleh dan Hasanuddin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007