Juba (ANTARA News) - Presiden Sudan Selatan Salva Kiir menunjuk musuhnya, Riek Machar, menjadi wakil presiden, setelah perang saudara lebih dari dua tahun.

"Saya, Salva Kiir Mayardit, Presiden Republik Sudan Selatan, dengan ini menerbitkan Keputusan Republik untuk mengangkat Dr. Riek Machar Teny menjadi wakil Presiden pertama Republik Sudan Selatan," kata surat keputusan, yang dikeluarkan pada Kamis malam.

Penunjukan itu disepakati sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian pada Agustus 2015, yang berulang kali gagal.

Machar, wakil presiden sejak 2005 hingga dipecat pada 2013 dan belum kembali ke Juba sejak melarikan diri ketika perang pecah pada Desember 2013, menyambut keputusan tersebut.

"Ini berita baik karena merupakan langkah maju dalam pelaksanaan perjanjian perdamaian," kata Machar kepada AFP, berbicara dari Ethiopia. Belum jelas kapan Machar akan melakukan perjalanan ke Juba untuk menjabat.

Perang saudara meletus pada Desember 2013 ketika Kiir menuduh mantan wakilnya, Machar, merencanakan kudeta, menciptakan siklus pembunuhan balas dendam yang telah membagi negara miskin yang terkurung daratan itu di sepanjang garis etnis.

Kedua pemimpin berasal dari dua kelompok etnis utama Sudan Selatan, Kiir dari etnis Dinka dan Machar dari Nuer. Suku-suku yang terbagi menjadi beberapa klan yang kadang-kadang saling bersaing.

Pertempuran berlanjut, dan konflik sekarang melibatkan pasukan milisi yang tidak terlalu mempedulikan upaya perdamaian, dan didorong oleh agenda lokal atau serangan balas dendam.

Baik pemerintah dan pemberontak telah dituduh melakukan tindakan pembantaian etnis, merekrut dan membunuh anak-anak serta melakukan pemerkosaan, penyiksaan dan pemindahan paksa penduduk untuk "membersihkan" kawasan dari lawan mereka.

Meskipun bentrokan dan kegagalan berulang untuk memenuhi serangkaian tenggat waktu dalam kesepakatan Agustus, baik Kiir dan Machar mengatakan mereka tetap berkomitmen untuk perjanjian damai.

Kiir dan Machar adalah mantan pemimpin pemberontak yang naik ke tampuk kekuasaan selama perang saudara Sudan pada periode 1983-2005 antara utara dan selatan. Setelah itu Sudan Selatan memisahkan diri pada tahun 2011 untuk membentuk negara termuda di dunia.
(Uu.G003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016