Palu (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat bentrok fisik antara massa rakyat dengan pasukan polisi di kota Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi empat orang, menyusul seorang warga sipil bernama Ilham (24) yang terkena peluru senjata api di bagian pinggul dilaporkan meninggal Kamis pagi. Ilham meninggal dunia dalam perjalanan dari Banggai menuju Luwuk dengan menggunakan kapal-motor pelayaran rakyat. Mohammad Rum, salah seorang keluarga korban yang dihubungi per telepon dari Palu mengatakan jenazah Ilham pagi ini direncanakan dipulangkan ke Banggai dari Luwuk dengan menggunakan kapal-motor untuk dimakamkan. "Kami berharap jenazah sudah tiba di Banggai sore atau malam hari nanti untuk disemayamkan di rumah duka sebelum kemudian dibawa ke pemakaman," tuturnya. Ratusan pelayat sejak Kamis pagi silih-berganti mendatangi rumah orangtua Ilham, Arsyid Musa, di Kelurahan Lompio, Kecamatan Banggai, untuk menyampaikan rasa belasungkawa. Ilham merupakan satu di antara empat korban mengalami luka serius akibat terkena peluru senjata api yang dirujuk dari RSU Banggai ke RSU Luwuk untuk mendapatkan perawatan lanjutan, menyusul bentrok fisik antara massa rakyat dengan aparat kepolisian di kota Banggai pada hari Rabu (28/2). Bentrok antara ribuan massa rakyat dengan aparat keamanan tersebut dipicu oleh kedatangan puluhan personil polisi dari Luwuk yang berencana membebaskan kantor-kantor Pemkab Bangkep di kota Banggai yang sudah diduduki masyarakat setempat sejak Selasa pekan lalu (20/2). Aksi pendudukan kantor-kantor pemerintah itu sendiri disebabkan oleh adanya bocoran informasi bahwa semua pejabat daerah setempat telah diinstruksikan oleh Bupati Bangkep Irianto Malingong untuk dibawa ke Salakan, sehubungan dengan upaya bupati untuk mempercepat pemindahan ibukota kabupaten dari Banggai ke Salakan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007