Hukum internasional harus dihormati dan rivalitas kekuatan besar harus dicegah
Palm Springs, California (ANTARA News) - Sikap Indonesia ditegaskan tetap alias tidak berubah terkait konflik Laut Tiongkok Selatan, sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum KTT AS-ASEAN.

"Pasti membahas Laut Tiongkok Selatan. Indonesia tidak masuk claimant state dalam konflik ini," kata Presiden Jokowi sebelum acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN di Miramonte Resort, Indian Wells, California, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.

Ia menegaskan sikap Indonesia akan tetap yakni menganggap bahwa harus ada dialog yang baik agar masalah di kawasan itu segera selesai.

Presiden Jokowi menyerukan bahwa kawasan Laut Tiongkok Selatan harus merupakan kawasan yang damai dan stabil.

"Hukum internasional harus dihormati dan rivalitas kekuatan besar harus dicegah," ujar Presiden.

Meski Indonesia merupakan non-claimant state, Indonesia terus berkontribusi dalam membangun kondisi saling percaya (confident building measures/CBMs) melalui berbagai kegiatan.

Sejumlah kegiatan yang dimaksud antara lain menyelenggarakan Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea yang dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan semua pihak terkait.

Di samping juga melalui Formula 3+1 yang disepakati saat keketuaan Indonesia di ASEAN 2011 serta ASEAN Six Point Principles sebagai penegasan kembali sentralitas ASEAN.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016