New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve dan sejumlah data ekonomi AS.

Risalah pertemuan The Fed pada Januari menunjukkan para pembuat kebijakan bank sentral khawatir bahwa penurunan harga minyak mentah dan kekacauan pasar keuangan global dapat menimbulkan risiko bagi perekonomian AS, lapor Xinhua.

"Para peserta menilai bahwa implikasi keseluruhan perkembangan ini bagi prospek kegiatan ekonomi domestik tidak jelas tetapi mereka sepakat bahwa ketidakpastian meningkat," kata risalah.

"Banyak yang melihat perkembangan ini sebagai meningkatnya risiko-risiko penurunan terhadap prospek."

Di sisi ekonomi, perumahan baru (housing starts) yang dimiliki secara pribadi pada Januari berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,099 juta unit, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Perdagangan melaporkan Rabu.

Ini adalah 3,8 persen di bawah perkiraan Desember yang direvisi 1,143 juta unit, tapi 1,8 persen di atas tingkat Januari 2015 di 1,08 juta unit.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir disesuaikan secara musiman maju 0,1 persen pada Januari, mengalahkan perkiraan pasar.

Produksi industri AS naik 0,9 persen pada Januari setelah mengalami penurunan 0,7 persen pada Desember, kata The Fed, Rabu. Badai di akhir bulan kemungkinan menekan produksi pada Januari dengan jumlah yang kecil.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1132 dolar dari 1,1142 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4280 dolar dari 1,4291 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7172 dolar dari 0,7101 dolar.

Dolar dibeli 113,83 yen Jepang, lebih rendah dari 113,88 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9916 franc Swiss dari 0,9883 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3714 dolar Kanada dari 1,3877 dolar Kanada.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016