Jakarta (ANTARA News) - Prosedur memontokkan payudara yang disebut "Vampire Breast Lift", prosedur pengencangan kulit menggunakan laser dan perjalanan kelas satu selama sepuluh hari ke Israel hanya sedikit dari layanan yang masuk dalam tas bingkisan bernilai 200.000 dolar AS yang dijanjikan satu perusahaan pemasaran untuk para selebriti yang menghadiri upacara penganugerahan piala Oscar pada 28 Februari.

The Academy of Motion Picture Arts and Sciences, yang memberikan penghargaan tersebut, ingin publik mengetahui bahwa mereka belum menyetujui pemberian bingkisan itu.

Dalam gugatan yang diajukan pada Selasa di Los Angeles, organisasi itu menuduh Distinctive Assets memromosikan tas bingkisan sebagai bingkisan resmi Oscar.

"Distinctive Assets menggunakan merek dagang Academy untuk meningkatkan profil 'tas bingkisannya' dan menciptakan kesan palsu asosiasi, afiliasi, koneksi, sponsor dan/atau dukungan," kata gugatan yang menyebut pendiri perusahaan pemasaran Lash Fary sebagai tergugat.

Baik Distinctive Assets atau pengacara yang mewakili perusahaan tidak segera merespons permintaan tanggapan atas gugatan tersebut pada Rabu.

Tas bingkisan terus membikin pening selama bertahun-tahun penyelenggaraan ajang penghargaan oleh Academy, yang berhenti memberikan keranjang kepada pemandu acara dan penampil pada 2007 setelah praktik itu diawasi ketat oleh otoritas pajak Amerika Serikat.

Para selebriti yang menerima bingkisan dan liburan gratis saat acara penghargaan diharapkan menyatakannya sebagai pendapatan dan membayar pajak yang sesuai menurut Internal Revenue Service, otoritas pajak di Amerika Serikat.

Gugatan itu menyatakan bahwa Fary menyesatkan media dengan mempromosikan tas bingkisan dengan slogan seperti "Everyone Wins Nominee Gift Bags in Honor of the Oscars(R)," menambahkan bahwa penggunaan simbol merek dagang merupakan upaya sengaja untuk menyiratkan hubungan resmi.

Academy menyitir beberapa artikel berita yang merujuk bahwa tas-tas bingkisan itu "resmi" atau sebagai "Oscar Swag Bags," menganggap liputan itu menunjukkan Fary telah melakukan pemasaran yang menyesatkan.

Gugatan itu meminta hakim federal mencegah Fary menggunakan merek dagang Academy dan memberikan kompensasi kerugian sampai tiga kali dari keuntungan Fary serta biaya legal Academy, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016