Jakarta (ANTARA News) - PT Aneka Tambang Tbk (Antam), pada 2006 membukukan laba bersih belum diaudit (unaudited) Rp1,6 triliun, naik tajam 85 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih itu, menurut keterangan Dirut Antam, Dedi Adytia Sumanagara, ketika menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) Kamis, dikontribusi oleh naiknya volume penjualan serta harga jual feronikel, meski sumbangan dari hasil tambang lainnya juga berperan. "Walaupun dalam skala kecil peningkatan pendapatan Antam juga dipicu oleh kenaikan harga produk-produk lain seperti emas, pasir besi, bauksit dan perak," kata Dedi. Dedi mengatakan, divisi nikel dan emas merupakan kontributor terbesar untuk pendapatan Antam. Nikel menyumbang sekitar 86 persen dan emas sekitar 11 persen dari total pendapatan. Sementara harga rata-rata feronikel naik 57 persen jadi 10,14 dolar AS per lb. Sedangkan harga rata-rata emas naik 37 persen jadi 611,59 dolar AS per troy ons, harga perak naik 63 persen menjadi 11,83 dolar AS per troy ons. "Peningkatan laba bersih ini mendorong kenaikan laba bersih per saham (EPS) dari Rp 441 menjadi Rp 817 per saham," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007