Padang (ANTARA News) - Tim ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Kamis, turun ke lokasi kebakaran Istana Bassa Pagaruyung, di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar untuk meneliti penyebab utama musibah yang menghaguskan bangunan simbol adat Minangkabau dan pemersatu orang Minang tersebut. Hari ini Tim Puslabfor bermarkas di Polda Sumut dengan wilayah kerja Sumatera Bagian Utara datang ke tempat kejadian peristika (TKP) untuk meneliti penyebab kebakaran, kata Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigoe, kepada ANTARA News di Padang. Istana Bassa Pagaruyung terbakar, Senin (27/2) sekitar pukul 19.10 WIB dan api diduga berasal dari sambaran petir. Akibat kejadian itu, seluruh bangunan istana dan satu rangkiang (lumbung padi, red) ludes, termasuk sejumlah dokumen dan benda-benda peninggalan sejarah. Kerugian materil diperkirakan Rp15 miliar. Hasil penelitian dan penyelidikan Tim Puslabfor Polri selain untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, juga sebagai salah satu bahan klaim asuransi bangunan istana yang dibangun tahun 1976 itu. "Menjelang ada hasil penyelidikan Tim Puslabfor, untuk sementara penyebab kebakaran tetap diduga dari sambaran petir," ujarnya. Petir terjadi bersamaan turunnya hujan lebat di TKP, menurut Shadiq, luar biasa kerasnya dan terjadi sekali saja (petir tunggal). "Warga begitu kaget dengan adanya petir, yang juga merusak alat elektronik seperti TV di sekitar lokasi istana itu," katanya. Terkait, penangkal petir dipasang pada istana itu, Shadiq menyebutkan, saat dirinya dilantik menjadi bupati (tahun 2006, red), ia memeriksa instalasi dan rangkaian jaringan listriknya. "Saya datang ke istana dan periksa instalasi listrik serta penangkal petirnya. Waktu itu sistim penangkal petirnya berupa radioaktif, lalu saya minta ditukar dengan yang standar," ujarnya. Ia memperkirakan kapasitas daya tahan penangkal petir tidak sebanding dengan petir yang datang. "Itu barangkali, namun secara teknis sulit saya menjawabnya, tapi yang pasti ini adalah musibah," tambahnya. Tentang instalasi listrik di Istana Pagaruyung, ia menyebutkan juga sudah diperiksa dan masih layak. Tahun 2007 sudah dianggarkan dana untuk memperbaikinya, demikian Shadiq Pasadigoe.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007