Bandung (ANTARA News) - Rencana penggantian kulit pesawat terbang layang Pelatda PON XIX/2016 Jabar terancam batal karena anggaran belum turun.

"Hingga saat ini penggantian kulit pesawat itu belum bisa dilakukan, rencananya mengganti kulit pesawat dual seater dengan kain baru Desember, tapi belum bisa dilakukan karena belum ada biayanya," kata Pelatih Terbang Layang Jabar Asep Suwarja ketika dihubungi dari Bandung, Minggu.

Ia menyebutkan, pihaknya telah menyampaikan pengajuan anggaran penggantian kulit pesawat itu pada 2015.

Rencananya tim terbang layang akan melakukan pergantian kulit pesawat tua itu pada Desember dan Januari, namun hingga kini belum bisa dilakukan.

"Mungkin anggaran tahun 2016 ini belum bisa dicairkan, namun bila hingga April tidak turun mungkin tidak bisa dilakukan penggantian kulit," kata Asep.

Pasalnya, dia mengaku tidak bisa berspekulasi melakukan perbaikan pesawat pada saat waktu persiapan sudah mendesak.

"Kami masih menunggu dalam beberapa hari ke depan, bila Maret mungkin masih bisa diupayakan perbaikannya," kata Asep.

Selain itu, para penerbang Pelatda PON XIX/2016 Jabar juga belum bisa melakukan latihan terbang. Selain biaya latihan belum ada, juga cuaca kurang baik karena selalu turun hujan di kawasan Kalijati Subang.

"Ya belum pada terbang, tapi latihan teknik tetap dilakukan. Biaya terbang cukup mahal, yakni Rp300 ribu sekali terbang untuk biaya pesawat penarik," kata Asep.

Di sisi lain, para pesaing Jabar saat ini sudah mulai berdatangan berlatih di kawasan itu seperti Jateng, Jatim, DKI Jakarta dan Papua.

"Beberapa hari lalu tim Jateng sudah datang dan berlatih di Subang. Tapi mereka juga terkendala cuaca. Meski demikian bisa disiasati dengan terbang pada pagi, meski thermalnya kurang mendukung," kata Asep.

Pada PON XIX/2016 Jabar mendatang, tuan rumah Jabar menargetkan meraih medali emas, terutama pada nomor ketepatan mendarat. 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016