London (ANTARA News) - Badan sepak bola dunia, FIFA, diharapkan melakukan reformasi kelembagaan secara luas saat kongres di Zurich, Jumat depan, ketika presiden yang baru juga akan terpilih.

Organisasi itu telah menjadi berita utama global sejak Mei lalu, ketika pihak berwenang menangkap pejabat FIFA dan lain-lain di Zurich atas tuduhan korupsi. Sejak itu, Presiden FIFA Sepp Blatter telah dilarang dari aktivitas olahraga selama delapan tahun untuk pelanggaran etika, bersama dengan kepala sepak bola Eropa Michel Platini.

Proposal reformasi utama, yang memerlukan suara persetujuan tiga perempat dari 207 asosiasi sepak bola nasional, akan dimasukkan ke dalam satu aturan baru Anggaran Dasar FIFA dan mulai berlaku pada 26 April. Kuwait dan Indonesia sedang diskors sehingga tidak bisa memilih.

Berikut ini adalah ringkasan proposal utama:

PEMISAHAN KEKUASAAN

* Komite Eksekutif FIFA yang terdiri dari 24 anggota akan dihapuskan dan diganti dengan Dewan FIFA dengan 36 anggota dan Sekretariat Jenderal, memisahkan fungsi politik FIFA dari manajemen sehari-hari.

* Dewan FIFA yang baru, yang dipilih oleh asosiasi anggota, akan bertanggung jawab menetapkan keseluruhan arah strategis FIFA.

* Sekretariat Umum yang baru, akan dikelola oleh para profesional yang mirip dengan dewan eksekutif perusahaan, menangani manajemen operasional dan komersial dari strategi itu.

TRANSPARANSI

* Presiden baru akan memimpin Dewan dengan peran yang lebih sebagai duta besar, meskipun dengan kekuatan non-eksekutif.

* Gaji presiden dan semua pejabat senior FIFA akan dipublikasikan.

* Komite Review FIFA akan melakukan pemeriksaan integritas secara ketat kepada semua kandidat sebelum mereka diizinkan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Dewan.

* Komite Keuangan, Pengembangan dan Tata Kelola melaporkan kepada Dewan akan memiliki jumlah minimum anggota independen dari luar sepak bola.

* Semua keputusan yang diambil oleh Dewan, Sekretariat Jenderal dan Komite Keuangan, Pengembangan dan Tata Kelola harus diaudit dan sepenuhnya disetujui oleh Auditor independen dan Komite Kepatuhan.

PEMBATASAN MASA JABATAN

* Tidak boleh ada pejabat senior terpilih yang diizinkan untuk menjabat lebih dari tiga kali periode empat tahun. Blatter menjadi presiden selama lebih dari 17 tahun, sementara pendahulunya Joao Havelange menjabat Presiden FIFA selama 24 tahun dan tidak pernah ada pejabat FIFA yang maju berkompetisi menentang incumbent dalam pemilihan.

* Batas jangka waktu masa menjabat juga berlaku untuk semua anggota Dewan FIFA, Komite Audit dan Kepatuhan dan badan peradilan FIFA.

KERAGAMAN

* Mempromosikan lebih banyak perempuan menjadi target utama FIFA. Enam perwakilan perempuan akan duduk di Dewan FIFA, satu dari setiap konfederasi regional.

* FIFA akan mengurangi jumlah komite tetap dari 26 ke sembilan, dengan peningkatan partisipasi dari komunitas sepak bola yang lebih luas.

* Komite Stakeholder Sepak Bola akan dibuat untuk mewakili pemain, klub dan liga, yang sampai sekarang hanya menjadi representasi terbatas di FIFA.

* Sebuah artikel baru akan menjamin komitmen FIFA untuk menghormati hak asasi manusia yang diakui secara internasional dan berupaya untuk mempromosikan serta melindungi mereka. Demikian laporan Reuters.

(Uu.D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016