Jerusalem (ANTARA News)- PM Israel Ehud Olmert menghadapi tuduhan baru menyangkut korupsi, Kamis, terlibat dalam penentuan pekerjaan untuk sejumlah kroni partai Likud yang berhaluan kanan ketika ia menjadi menteri kabinet. Tuduhan-tuduhan itu muncul ketika stasiun televisi swasta Saluran 10 mengungkapkan satu dokumen yang disusun para pembantu Olmert yang memuat daftar lusinan pengangkatan yang mereka atur untuk para anggota partai ketika ia menjadi menteri perindustrian dan perdagangan tahun 2001 sampai 2006. "Setiap satu atau dua minggu, saya dipanggil ke kantor kementerian itu... dalam pertemuan-pertemuan ini saya menerima satu daftar orang-orang yang mereka inginkan diangkat menjadi karyawan dinas pos," kata Avi Moskovitch , mantan pejabat senior partai kepada radio militer. Dalam pertemuan-pertemuan dengan pembantu senior Olmert, Oved Yehezkel. "kami akan menerima instruksi-instruksi dari kantor menteri itu dan mereka mengharapkan kami melaksanakannya," katanya. Yehezkel adalah salah seorang pembantu terdekat Olmert dan sekarang menjadi penasehat senior politik PM itu. Olmert keluar dari partai Likud November 2005 dan masuk menjadi anggota partai Kadima yang didirikan mantan pemimpinnya Ariel Sharon yang kini sakit. Pengangkatan-pengangkatan politik adalah praktikk yang biasa dilakukan semasa pemerintah-pemerintah yang dipimpin Likud dan sejumlah anggora partai, termasuk mantan anggota parlemen, terbukti bersalah melakukan pelanggaran dalam tahun-tahun itu dalam usaha mereka untuk mendapat dukungan partai itu. Tapi kantor Olmert mengecam tuduhan-tuduhan terbaru itu sebagai satu tindakan balas dendam yang "menggelikan." "Ini adalah rangkaian pernyataan-pernyataan yang menggelikan yang dimotivasi oleh desakan bagi pembalasan," katanya menanggapi berita Saluran 10 yang disiarkan Rabu malam itu. Tapi tuduhan-tuduhan itu adalah terakhir dari rangkaian skandal yang melanda Olmert dan para pemimpin nasional lainnya. Januari lalu, pihak kejaksaan Israel memerintahkan pemeriksaan pidana terhadap apa yang disebut penyalahgunaan pengaruh dalam swastanisasi bank terbesar kedua negara itu. Dalam rangkaian tuduhan paling baru yang pernah dilontarkan terhadap pemimpin Israel, Presiden Moshe Katsav menghadapi tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seks, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007