Sydney (ANTARA News) - Para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja secara sah di rumah bordil Australia merasa sama bahagia seperti perempuan di jenis pekerjaan lain, demikian sebuah survei, Kamis. Tapi para perempuan yang menjual seks secara ilegal di rumah mereka atau di jalanan jauh lebih menderita, menurut survei yang diadakan peneliti dari Queensland University of Technology, Charlotte Seib. Penelitian itu membandingkan kondisi mental dan fisik dari hampir sebanyak 250 PSK berusia 18 hingga 57. Pekerja sah dari profesi lain menunjukkan kepuasan kerja yang sama di lingkungan tersebut, demikian dilaporkan kantor berita nasional AAP, mengutip hasil survei tersebut. "Gambaran umumnya adalah perempuan yang keluarganya tahu tentang pekerjaan yang dilakoninya menunjukkan kepuasan kerja yang lebih besar daripada mereka yang merahasiakan pekerjaannya," kata Seib. Sebanyak 82 persen perempuan yang disurvei mengatakan mereka melakoni pekerjaan sebagai PSK karena uangnya, sementara 52 persen mengatakan bahwa mereka melakukannya karena waktu kerjanya yang fleksibel. "Dan sebanyak 39 persen mengatakan mereka punya tujuan khusus melakoni pekerjaan itu seperti membeli mobil baru, membeli rumah atau pergi berlibur," kata Seib. Satu dari empat perempuan yang disurvei mempunyai ijasah pendidikan universitas, berlawanan dengan stereotipe yang mengatakan bahwa PSK biasanya berasal dari kalangan berpendidikan rendah. PSK legal secara psikologis setara dengan perempuan pekerja lainnya namun mereka yang "bekerja" di jalanan jauh lebih tidak stabil, kata Seib. Setengah dari mereka yang berada di jalanan mengatakan bahwa mereka pernah diserang atau diperkosa oleh klien mereka, dibandingkan dengan hanya tiga persen dari mereka yang tinggal di rumah prostitusi, catat Seib, yang menunjukkan bahwa legalisasi dari industri tersebut efektif.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007