Jakarta (ANTARA News) - Mutu pendidikan di Indonesia kurang menggembirakan lantaran ada enam kesalahan mendasar, kata seorang pakar pendidikan.
"Ada enam kesalahan mendasar dalam metode pendidikan di negara kita," kata Dr Arief Rahman, MPd.
Kesalahan-kesalahan itu, katanya, masih terus terjadi sampai saat ini, sehingga mutu anak didik di negara ini tidak mampu bersaing dengan negara lain.
Berdasarkan catatan Arief Rahman, kesalahan mendasar itu di antaranya guru tidak mengajar siswa dengan hati, jumlah siswa terlalu banyak di dalam satu kelas, dan terlalu kaku dalam menentukan jawaban atau satu soal.
"Di sini, kalau guru bertanya, `How are you?` Pasti jawabannya `Fine, thank you`. Padahal bisa saja dijawab, `So so`` atau `I don`t know`," katanya mencontohkan.
"Apalagi guru yang malas, yang datang ke kelas terus memerintah siswa, `Buku halaman sekian, baca dan kerjakan`," ujarnya.
Arief Rahman menyampaikan "kuliah 15 menit" itu saat tampil sebagai pembicara pada peresmian Wall Street Institute School of English di salah satu pusat belanja terkenal di Jakarta.
Menurutnya, keberhasilan dalam dunia dunia tergantung pada metode dan suasana belajar mengajar yang diciptakan untuk membangun kenyamanan dan gairah pengajar dan siswa.
Suasana itu antara lain jumlah siswa yang tidak terlalu banyak dalam satu kelas dan keakraban di antara para siswa dan guru, juga fasilitas ruang belajar serta laboratorium yang lengkap, bersih dan tertata baik.
"Kalau ini bisa diciptakan, niscaya kualitas anak didik kita tidak akan kalah dari lulusan luar negeri," demikian Arief Rahman.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007