Jakarta (ANTARA News) - Turnamen olahraga "Journalist Games" 2016, yang digelar oleh kelompok kerja (Pokja) wartawan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mempertandingkan lima cabang olahraga.

"Cabang olahraga yang dipertandingkan pada 26 dan 27 Februari ini adalah futsal, tenis meja, bulutangkis, tarik tambang dan traditional race," kata Ketua Panitia Journalist Games 2016 Aam Amjad di Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Ia juga mengemukakan perlombaan "traditional race", yang akan menampilkan lari bakiak, lari kelereng dan lari dalam karung menjadi salah satu keunikan kegiatan tersebut.

Menurut Aam, perhelatan yang baru pertama kali digelar ini, bakal diikuti sekitar 200 peserta dan akan dilaksanakan di Kemenpora.

Para peserta tersebut berasal dari sejumlah pokja wartawan instansi pemerintahan lainnya, di antaranya Forum Wartawan Istana Negara, Forum Wartawan Perbankan, Forum Wartawan Mabes Polri, SIWO PWI Jaya, Forum Wartawan KPK, dan Forum Wartawan DPR RI.

Adapula, Forum Wartawan Pena Timur, Pewarta Foto Indonesia, Forum Wartawan Tangerang, Forum Wartawan Depok, Forum Wartawan Koperasi, Forum Wartawan Dalam Negeri, dan Forum Wartawan Perhubungan.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang ditemui usai menerima audiensi dari panitia Journalist Games 2016 itu menyampaikan dukungannya terhadap pagelaran olahraga tersebut.

"Kegiatan ini akan melahirkan insan pers yang tidak hanya sehat intelektual tetapi juga sehat secara fisik," kata Menpora.

Menurut dia, pagelaran ini juga dapat digunakan untuk mengkampanyekan gerakan Ayo Olahraga yang diprakarsai Kemenpora, serta The Association For International Sport for All (TAFISA) yang akan dilaksanakan pada Oktober 2016 di Jakarta.

Selain itu, Imam Nahrawi juga mengapresiasi kehadiran olahraga tradisional dalam perhelatan itu.

"Potensi olahraga tradisional Indonesia untuk dikenal dunia akan semakin terbuka lebar, ketika banyak perlombaan tradisional yang ditampilkan. Oleh karena itu jangan hanya sering menyaksikan olahraga tradisional negara lain, namun abai dengan olahraga tradisional negeri sendiri," katanya menambahkan.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016