Jakarta (ANTARA News) - PTB Jasa Marga menargetkan untuk menambah modal Rp2-3 triliun melalui rencana pelepasan saham perdana (IPO) dari posisi saat ini sebesar Rp2 triliun. "Dengan perkuatan modal diharapkan kemampuan untuk mendapatkan kredit akan semakin meningkat," kata Dirut PTB Jasa Marga, Frans S. Sunito, di Jakarta, Jumat, dalam acara peluncuran logo baru. Frans yang didampingi Direktur Pengembangan dan Niaga Abdul Hadi, Direktur Keuangan Reynaldi Hermansjah, serta Direktur Sumber Daya Manusia, Achmad Purwono, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas mendapatkan kredit dapat membiayai rencana investasi ke depan. Perseroan saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tiga ruas tol baru, yakni Bogor Ring Road 11 kilometer dengan nilai investasi Rp1,5 triliun, Gempol-Pasuruan Rp32 kilometer Rp1,8 triliun, serta Semarang-Solo 76 kilometer Rp7 triliun. "Sehingga untuk mewujudkan tiga ruas tol sepanjang 120 kilometer, PTB Jasa Marga harus melakukan investasi Rp10 triliun," ujarnya. Di samping itu, PTB Jasa Marga juga berencana ikut dalam tender Jalan Lingkar-Lingkar Luar Jakarta (JORR-2) untuk ruas Serpong-Kunciran dan Kunciran-Cengkareng sepanjang 26 kilometer dengan nilai investasi diperkirakan Rp4 triliun, kata Frans. Menurut dia, sesuai dengan mekanisme pembiayaan investasi mensyaratkan 30 persen equity perusahaan serta 70 persen berasal dari pinjaman bank. Namun untuk pembangunan tiga ruas tol PTB Jasa Marga juga mendapatkan dukungan dari BUMD dimana ruas tersebut dilalui, yakni BUMD Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Dengan demikian kontribusi PTB Jasa Marga 60 persen, sedangkan sisanya BUMD. PTB Jasa Marga menargetkan melepaskan saham 30-35 persen dalam upaya mendapat tambahan modal Rp2-3 triliun, namun semua itu tergantung pada hasil valuasi nantinya, kata Direktur Keuangan Reynaldi. PTB Jasa Marga tengah menjajaki mitra kerja di luar negeri untuk mengoperasikan ruas tol di India sebelumnya perusahaan juga telah mengoperasikan ruas tol Yamuna sepanjang 20 kilometer di Banglades. Terkait dengan rencana penerapan transaksi elektronik di tol (Electronic Toll Collection System, ETC), Frans menjamin tidak akan ada pengurangan karyawan meskipun tujuannya untuk efisiensi. Tenaga di Gerbang Tol sebagian akan ditempatkan pada ruas-ruas tol yang saat ini tengah dalam proses pembangunan disamping itu dalam penerapan ETC tenaga kerja tetap diperlukan untuk melayani transaksi secara manual. PTB Jasa Marga saat ini juga tengah mengembangkan usaha sampingan dari jalan tol, seperti pembangunan serat optik, serta pembangunan moda transportasi khusus di koridor jalan tol. Terkait dengan perbaikan kinerja, PTB Jasa Marga merencanakan menerbitkan obligasi pada semester I tahun 2007 dengan nilai Rp1 triliun yang dipergunakan untuk refinancing kewajiban.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007