PBB, New York, (ANTARA News) - Dana Darurat Anak PBB (UNICEF) pada Jumat (26/2) memperkirakan sebanyak 120.000 anak di seluruh Fiji menjadi korban topan paling kuat yang pernah menerjang negara itu.

Para pejabat UNICEF mengatakan trauma akibat peristiwa itu sendiri tak bisa diremehkan. Dan banyak anak terkena dampak, akibat kehilangan keluarga atau anggota masyarakat. Mereka sedih karena kehilangan rumah atau harta,

Perkembangan anak-anak itu terhambat karena kehilangan sekolah dan pusat kesehatan.

Selain itu, ada banyak bahaya yang mengancam dalam kondisi pasca-keadaan darurat, seperti peningkatan jumlah air yang tergenang dan menjadi lahan perkembang-biakan penyakit seperti kolera.

Pada 20-21 Februari, Topan Tropis Winston dengan Kategori 5 melintasi pulau-pulau Fiji; topan tersebut menerbangkan atap rumah, merobohkan pohon dan tiang listrik serta membuat air sungai meluap. Topan tropis itu menewaskan 21 orang dan membuat lebih dari 8.000 orang berlindung di pusat pengungsian selama akhir pekan.

"Anak-anak seringkali adalah yang paling rentan selama kondisi darurat dan UNICEF terus mendukung upaya Pemerintah Fiji dalam menangani keperluan anak-anak," kata Wakil UNICEF di Pasifik Karen Allen.

Joseph Hing, seorang pejabat lain di UNICEF Pasifik yang datang bersama pengiriman pertama pasokan darurat buat Pulau Koro, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu pagi.

"Kerusahan di Pulau Koro sangat besar dan sangat mengerikan."

"Saya berbicara dengan banyak orang yang telah kehilangan semua milik mereka. Hidup mereka benar-benar sudah jungkir balik," katanya.

Pulau Koro adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda Topan Winston di Fiji.

Susunan geografis Fiji dan tantangan logistik dalam penyelesaian penilaian pulau-pulau bagian luar menimbulkan banyak halangan, tapi setiap hari terjadi kemajuan, kata para pejabat itu.

Badan PBB itu terus bekerja dengan kerja sama erat dengan Pemerintah Fiji dan mitra lain guna menjamin reaksi tanggap darurat yang strategis dan terkoordinasi.

Dalam waktu 24 jam pertama setelah Pemerintah Fiji meminta bantuan, UNICEF menyediakan air, pasokan kesehatan dan kebersihan untuk 3.000 orang di daerah yang paling parah terpengaruh untuk menjamin terkirimnya pasokan air minum yang aman dan pendidikan buat 995 anak di delapan sekolah di Lau dan Lomaiviti.

Alat kesehatan darurat, untuk melayani 1.000 warga selama tiga bulan, serta tenda dan pasokan pendidikan, yang didanai oleh Pemerintah Selandia Baru, akan dibagikan ke pulau-pulau bagian luar yang paling terpengaruh.

Pada Rabu malam (24/2), pasokan kesehatan, termasuk kapsul Vitamin A, garam rehidrasi oral, tablet zinc dan enam alat kesehatan dasar dimuat ke beberapa perahu yang bertolak menuju Pulau Gau dan Pulau Batiki.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016