Damaskus (ANTARA News) - Gencatan senjata bersejarah di seluruh bagian Suriah yang dicabik perang berlangsung sepanjang malam dan warganya bangun dengan tenang pada Sabtu pagi menurut koresponden kantor berita AFP.

Kota bagian utara Aleppo, tempat para pemberontak biasa saling tembak di sepanjang garis depan aktif, masih senyap saat fajar menurut wartawan AFP yang berada di sana.

Para warga mengatakan bahwa jika jeda pertempuran bertahan sampai petang, mereka akan membawa anak-anak ke taman kecil di permukiman mereka.

Ke tenggara, pasukan pemerintah melanjutkan pertempuran melawan kelompok ISIS, yang bersama kelompok bersenjata lain dikecualikan dari kesepakatan gencatan senjata oleh dua kekuatan besar dunia menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Ketua Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa sebentar-sebentar bentrok masih terjadi di provinsi pesisir Latakia antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata.

Provinsi di bagian tengah Homs dan Hama, tempat bombardir Rusia sebelumnya intens terjadi, juga tenang menurut Abdel Rahman.

Namun kantor berita negara Suriah menyatakan satu bom mobil meledak di pinggiran timur kota Salamiyeh di Provinsi Hama dan menewaskan dua orang.

Observatorium mengatakan keduanya ditewaskan oleh pasukan pemerintah di pos pemeriksaan dekat kota yang telah diserang kelompok ISIS tersebut.

Di Damaskus, koresponden AFP mengatakan bahwa ketenangan meliputi seluruh kota dan pinggiran bagian timurnya, tanpa suara dan kepulan asap khas akibat penembakan.

Para pemberontak dan pegiat sepanjang malam menuliskan solidaritas mereka kepada Daraya di jejaring sosial. Benteng pertahanan barat Damaskus itu menurut pemerintah dikecualikan dari gencatan senjata karena keberadaan kelompok bersenjata.

Mereka menggunakan tagar #WeAreAllDaraya dan #NoDarayaNoTruce sambil membagikan peta Suriah yang sudah diedit dengan melabeli semua kotanya sebagai Daraya.

Lebih dari 270.000 orang telah tewas sejak konflik Suriah meletus pada akhir Maret 2011.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016