Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia diminta Palestina dan OKI (Kerjasama Negara-Negara Islam) untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa, bukan menawarkan diri.

"Kami diminta Palestina dan OKI menjadi tuan rumah," kata Retno saat acara diskusi di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menlu mengungkapkan latar belakang terselenggaranya KTT OKI Luar Biasa ini berawal saat Indonesia menjadi tuan rumah "International Conference on the Question of Jerusalem 2015" di Jakarta.

Retno mengungkapkan bahwa dalam acara tersebut bertemu dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad al Malki dan Sekjen OKI Iyad Madani.

"Dalam pembicaraan itu muncul harapan Palestina mengenai KTT Luar Biasa dan meminta Indonesia bersedia menjadi tuan rumah," ungkap Retno.

Selanjutnya, kata Menlu, pertemuan tersebut ditindaklanjuti dalam pertemuan luar negeri di Jeddah, Arab Saudi, diungkapkan gagasan KTT OKI Luar Biasa tersebut dan tidak ada satupun negara yang berkeberatan Indonesia sebagai tuan rumah.

"Setelah itu sekjen OKI menyampaikan undangan dan Presiden Joko Widodo juga menyampaikan undangan penyelengaraan KTT Luar Biasa OKI. Itu yang melatarbelakangi Indonesia menjadi tuan Rumah KTT Luar Biasa OKI," jelas Retno.

Menlu juga mengungkapkan penyelenggaraan KTT Luar Biasa yang berdekatan dengan KTT OKI pada April 2016 di Istabul, Turki.

Menurut Retno, KTT Luar Biasa hanya membahas satu hal saja, yakni isu Palestina, sedangkan KTT OKI akan membahas berbagai masalah yang muncul.

Dia juga menyebutkan dalam KTT OKI Luar Biasa ini nantinya ada dua dokumen penting terkait isu Palestina, yakni Dokemen Resolusi dan Dokumen Deklerasi Jakarta.

Retno menyebut dokumen Resolusi ini berisi penegasan kembali sikap dan posisi negara-negara OKI terhadap penyelesaian masalah di Yerusalem dan terkait kemerdekaan Palestina.

Sedangkan Deklarasi Jakarta berisi langkah-langkah konkret yang disepakati akan dilakukan oleh negara-negara OKI untuk menyelesaikan masalah Palestina.

Dalam kesempatan ini, Retno juga menyebut dari 56 anggota OKI, sudah 49 negara akan hadir dalam KTT yang akan diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta ini. 

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016