Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio MM bertandang ke kompleks SMAN 2 di kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Sabtu siang, bukan untuk mengenang masa-masa bersekolah di lembaga pendidikan tersebut.

Tapi Marsetio yang tercatat sebagai alumni SMA Negeri 2 tahun 1975 datang memenuhi undangan panitia "Bukti Bhakti Alumni Peduli sekolah untuk Guru dan Siswa/i SMAN 2 Jakarta" guna memberikan motivasi kepada murid-murid Kelas XII yang tak akan lama lagi mengikuti ujian akhir.

"Saya pernah belajar di sekolah ini dan lulus pada tahun 1975," kata dia di hadapan lebih 200 siswa dan siswi yang mengikuti seminar "Motivasi Perubahan Mindset melalui Revolusi Mental menuju Sukses Ujian Sekolah dan Nasional 2016".

Para siswa mendengarkan apa-apa yang disampaikan mantan KSAL itu dengan seksama di sebuah aula di lantai 3 SMAN 2.

Dia mengatakan bahwa setelah lulus SMA, dirinya berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tapi tak diterima dan akhirnya ia diterima menjadi salah seorang taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).

Dalam biografinya, Marsetio menerima penghargaan Adi Makayasa 1981 sebagai lulusan terbaik AAL dan pernah mengikuti pendidikan militer di berbagai negara. Selain itu juga ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Laksamana TNI Dr. Marsetio, M.M. adalah Kepala Staf Angkatan Laut ke-24, yang menjabat sejak 17 Desember 2012 setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga 31 Desember 2014. Selanjutnya ia digantikan oleh Laksamana Ade Supandi.

Setelah tak lagi menjadi Kasal, Marsetio mengajar di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

Selain Marsetio, sejumlah tokoh nasional juga tercatat sebagai alumni SMAN 2 Jakarta seperti Djan Faridz (angkatan 1969), mantan Menteri Perumahan Rakyat dan politisi PPP, dan Jenderal (Purn) DR A.M. Hendropriyono (angkatan 1964), mantan Kepala Badan Intelejen Negara dan Menteri Transmigrasi dan Perambahan Hutan.

Para alumni SMAN 2 Jakarta telah menyelenggarakan program tersebut selama enam tahun berturut-turut untuk mempersiapkan sedini mungkin mental percaya diri secara prima guna menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional agar tidak saja lulus 100 persen tetapi mendapatkan nilai tertinggi dan berprestasi serta mengangkat kualitas diri dan menjadikan SMAN 2 Jakarta sebagai sekolah unggulan terbaik se-DKI Jakarta.

Dalam sambutan tertulisnya, Djan Faridz selaku Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Negeri 2 Jakarta Angkatan 1962-2015 mengatakan secara tidak langsung program ini ikut mendorong kesuksesan program pemerintah menciptakan peserta didik yang memiliki rasa percaya diri tinggi dalam persaingan yang sehat dan jujur di bidang pendidikan.

"Selain itu program ini sebagai pembekalan bagi siswa-siswi agar tak tergerus budaya asing dan tetap berkepribadian sabagai bangsa Indonesia yang beretika, beradat dan berbudaya ketimuran tanpa memandang suku, agama, dan golongan," katanya.

Chandra Lie, sebagai ketua panitia, mengatakan bahwa penyelenggaraan program ini yang didukung oleh Tim Neuro Associate Conditioning System (NAF) memberikan dampak sangat memuaskan dalam meraih nilai terbaik bagi siswa-siswi yang telah mengikutinya.

"Selain dapat meraih angka kelulusan mencapai seratus persen, program ini juga membantu membangun semangat belajar dan menggali kemampuan siswa-siswi dalam meraih cita-cita dengan cara yang jujur dan bertanggung jawab, serta fokus dalam menjalankannya," kata dia.

Dia merasa terpacu untuk terus membantu kegiatan ini dan terus membangun ikatan alumni yang telah terbentuk sebagai rasa cinta dan bangga pada almamater, kata Chandra, angkatan 1986 yang adalah Direktur Utama Sriwijaya Air dan Naf Air. 

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016