Laju bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas bergerak menguat menjadi salah satu sentimen positif bagi IHSG BEI...
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka naik sebesar 9,32 poin seiring dengan mayoritas bursa saham di kawasan regional.

IHSG BEI dibuka naik 9,32 poin atau 0,19 persen menjadi 4.860,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,29 poin (0,27 persen) menjadi 850,91.

"Laju bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas bergerak menguat menjadi salah satu sentimen positif bagi IHSG BEI, situasi itu menjadi salah satu faktor sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri masih melakukan aksi beli," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan nilai tukar rupiah yang kembali melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada awal pekan ini (7/3) memberi harapan kepada investor di pasar modal bahwa stabilitas ekonomi Indonesia akan terjaga.

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan indeks BEI diperkirakan cenderung terbatas menyusul faktor teknikal menunjukan harga saham di BEI mulai memasuki area jenuh beli atau overbought.

"Meski peluang penguatan IHSG masih dimungkinkan, namun cenderung terbatas dan berpotensi mengalami pembalikan arah ke area negatif," katanya.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) seiring dengan inflasi 2016 sesuai dengan target menjadi salah satu tanda Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat.

"Sentimen pasar saat ini cenderung stabil dan potensi kenaikan suku bunga AS juga kecil. Kondisi itu membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak menguat," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 11,69 poin (0,06 persen) ke level 20.188,39, dan indeks Nikkei melemah 67,13 poin (0,39 persen) ke level 16.949,05, Straits Times melemah 22,25 poin (0,78 persen) ke posisi 2.813,33.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016