Jakarta (ANTARA News) - Upaya pengurangan banjir di Jakarta bisa dilakukan dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), khususnya dengan memperbanyak menara "Ground Based Generator (GBG)" di Gunung Gede dan Gunung Pangrango, Bogor. Menurut Kepala UPT Hujan Buatan BPPT, Dr. Asep Karsidi, di Jakarta, Senin, saat ini baru terdapat lima unit menara GBG di hulu sungai Ciliwung, yakni di Desa Kuto, Citeko, Tugu, Hambalang dan Desa Pekancilan yang berada di lereng utara Gunung Gede dan Pangrango. Menurut dia, lima menara sangat tidak mencukupi jika awan cumulus yang harus disemai dan dipecah-pecah menjadi hujan kecil-kecil sangat besar seperti awan yang terbentuk pada awal Februari lalu. Paling tidak diperlukan 10-20 menara lagi, ujarnya. Menara setinggi 50 meter ini berfungsi menyemaikan partikel CCN (Cloud Condensation Nuclei) di lereng gunung ke awan dengan membakar bahan semai padatan. Pengoperasian GBG juga mudah dan dapat dioperasikan kapan saja dengan memanfaatkan potensi topografi dan angin lembah yang berhembus ke atas pegunungan selama siang hari mengikuti kemiringan muka gunung, katanya. "Harganya jauh lebih murah, cukup dengan menyediakan lahannya dan membangun menara GBG, SDM, serta bahan semai. Tidak ada lagi biaya operasi pesawat yang selama ini merupakan 70 persen dari harga teknologi ini," katanya beberapa waktu lalu. Dengan cara itu, lanjut dia, mekanisme pembesaran butir air dalam awan dipacu sehingga hujan di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) itu dapat turun secara bertahap dengan intensitas rendah. Jika awan dibiarkan secara alami, ujarnya, maka awan itu akan bergabung dan membesar dan mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi seperti awal Februari lalu. Jika drainase di Jakarta tak mampu menampungnya, maka terjadilah banjir bandang. Teknologi GBG itu juga sangat bermanfaat untuk masyarakat yang berdiam di daerah terpencil pegunungan dan tidak memiliki pangkalan penerbangan, tetapi rawan terhadap banjir dan longsor, seperti Banten Selatan, Sukabumi, Kebumen, Mojokerto, Malang hingga Bukit Barisan, Sumatera. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007