Jakarta (ANTARA News) - Meningkatkan kesejahteraan petani kopi menjadi agenda utama Rapat Umum Anggota Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) yang digelar 10-11 Maret 2016.

"Kami bicara dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Alhamdulillah dibantu melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp5,9 miliar untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Ketua AEKI Irfan Anwar di Jakarta, Selasa.

Sehingga, lanjut Irfan, petani bisa meningkatkan kesejahteraannya dengan membeli bibit dan pupuk berkualitas, serta merawat kebun kopi dengan baik.

Dengan demikian, produksi kopi didalam negeri kian meningkat dari sisi kualitas dan kuantitasnya, yang pada akhirnya memperkuat nilai tawar kopi nasional di mata internasional.

Saat ini, Indonesia menjadi produsen kopi nomor empat di dunia dengan produksi 700 ribu kilogram per hektar per tahun, setelah Brazil (3 juta ton per hektare per tahun), Vietnam (2,3 juta ton per hektar per tahun) dan Kolombia..

"Indonesia baru saja menduduki peringkat empat, sebelumnya berada di peringkat tiga," ujar Irfan.

Untuk itu, AEKI berkoordinasi dengan pemerintah untuk terus meningkatkan produktivitas kopi nasional, seiring meningkatkan konsumsi kopi khas Indonesia di dalam negeri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016