Manado (ANTARA News) - Lima ahli waris korban hilangnya pesawat Adam Air pada 1 Januari 2007, diwilayah perairan Sulawesi Barat (Sulbar), menerima santunan asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Pelangi. Direktur Operasi Ritel Asuransi Jasindo, Herman Moenir, Senin, di Manado, mengatakan, penyerahan santunan tersebut sebagai rasa tanggungjawab terhadap korban pesawat Adam Air yang membeli asuransi jenis Pelangi di Bandara Juanda Surabaya. Penyerahan santunan asuransi tersebut diberikan langsung kepada ahli waris korban pesawat jenis KI 574 jurusan Surabaya-Manado, disaksikan Wakil Gubernur Sulut, Freddy Sualang. Kelima korban pesawat naas yang ahli warisnya mendapat santunan adalah keluarga Benny Lendo senilai Rp250 juta, keluarga Bram Tangahu, Flonia Assa, Hans Rumengan dan Sientje Kalalo, masing-masing menerima santunan Rp100 juta. Moenir, ketika memberikan santunan asuransi itu, mengatakan bahwa turut berduka cita atas musibah secara mendadak dan tidak diketahui sebelumnya oleh manusia, sehingga peristiwa naas tersebut perlu diambil hikmahnya. Pemberian santunan kepada ahli waris dari lima korban pesawat Adam Air, merupakan produk asuransi Pelangi yang secara sukarela memberikan proteksi dalam perjalanan udara, dimulai sejak penumpang berada diruang tunggu pemberangkatan bandara sampai berada di bandara tujuan. Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Freddy Sualang, mengatakan bahwa santunan bagi keluarga korban diharapkan mampu dimanfaatkan secara baik sekaligus memberikan makna mendalam dari peristiwa hilangnya pesawat Adam Air Boeing 737 seri 400 bernomor penerbangan KI 574. Di tempat yang sama, ahli waris dari korban Benny Lendo, Sartje Lendo Kotambunan, menyatakan rasa terima kasih banyak atas kepedulian Jasindo dalam memberikan santunan kepada anaknya. "Santunan memberikan manfaat besar, namun lebih berarti jika pemerintah sudah bisa berikan informasi keberadaan anak saya yang hilang," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007