Jepara (ANTARA News) - Aktivitas kapal motor penumpang yang melayani jasa penyeberangan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menuju Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa sejak awal 2016 mulai dikurangi menyusul menurunnya jumlah penumpang.

Menurut Syahbandar Jepara Suripto melalui petugas Kesyahbandaran Dwi Sucipto di Jepara, Kamis, awalnya setiap pekan memiliki jadwal penyeberangan hingga enam kali, kini berkurang menjadi empat kali.

Bahkan, kata dia, berdasarkan informasi dari salah satu pengelola kapal penyeberangan menuju Karimunjawa pekan ini berkurang lagi karena terkadang jumlah penumpangnya sangat minim.

Ia menduga, hal itu disebabkan karena pengalaman tahun sebelumnya banyak wisatawan yang terjebak tidak bisa pulang ketika sampai di Karimunjawa yang bertepatan dengan musim baratan.

Peristiwa tersebut, kata dia, dimungkinkan menjadi pertimbangan sejumlah wisatawan ketika hendak berlibur selama musim baratan seperti sekarang.

Padahal, lanjut dia, sejak awal Januari hingga Maret 2016 cuaca laut cukup bagus.

Kalaupun terjadi gelombang tinggi, katanya, sangat jarang, dimungkinkan hanya pada 29 Februari 2016 terjadi gelombang tinggi.

Ia memperkirakan, lonjakan penumpang akan terlihat kembali pada bulan April 2016.

Cuaca laut sepekan terakhir, kata dia, cukup bagus, termasuk hari ini (10/3) cuaca laut cukup mendukung untuk aktivitas di laut, termasuk penyeberangan penumpang ke Karimunjawa.

"Meskipun demikian, kami tetap mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut untuk tetap waspada dengan kondisi gelombang laut mengingat cuaca sulit diprediksi," ujarnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng, kata dia, pada Jumat (11/3) di Perairan Kepulauan Karimunjawa ketinggian gelombang 0,1-0,25 meter dengan kecepatan angin 2-8 knot.

Sementara di Perairan Utara Jateng, kata dia, ketinggian gelombang juga sama, sedangkan kecepatan angin antara 2-15 knot dan laut jawa bagian tengah ketinggian gelombangnya juga sama, namun untuk kecepatan angin diperkirakan antara 2-15 knot.

Camat Karimunjawa M. Taksin membenarkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan sejak awal Januari 2016 memang menurun, menyusul pengalaman sebelumnya pada bulan tersebut terjadi musim baratan hingga bulan Februari yang ditandai dengan gelombang tinggi.

Meskipun kenyataan di lapangan cuaca laut cukup mendukung, kata dia, wisatawan yang berkunjung sangat berkurang.

Terkait kondisi cuaca di laut, pengelola Kapal Express Bahari tujuan Jepara-Karimunjawa rutin menginformasikan kepada pelanggannya terkait kemungkinan adanya penundaan keberangkatan atau tidak.

Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016