Tulangbawang Barat, Lampung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Tulangbawang menurunkan lima ratus personel untuk mengamankan bentrok antarwarga yang terjadi di Gunung Terang kawasan Register 44 Kabupaten Tulangbawang Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

"Saat mendapatkan informasi adanya bentrokan antarwarga, kami langsung menurunkan lima ratus personel ke lokasi untuk mengamakan dua kelompok warga yang terlibat bentrok itu pada Jumat (11/3) siang," kata Kapolres Tulangbawang AKBP Agus Wibowo, Sabtu pagi

Dia menjelaskan hingga Jumat malam personel polisi itu masih terus berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mencegah terjadi bentrok susulan.

"Kami masih khawatir terjadi bentrok susulan di lokasi yang sama," ujarnya pula.

Dalam bentrokan tersebut diketahui ada lima korban meninggal dunia, dan dua orang masih dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit Tulangbawang Barat.

Walaupun saksi telah diperiksa, namun belum diketahui pasti penyebab terjadi bentrok antarwarga tersebut.

"Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait bentrok antarwarga itu," katanya.

Bentrok antarkampung itu diduga dipicu ulah kelompok preman yang meminta setiap kampung jatah uang keamanan senilai Rp5 juta/ha/tahun. Bahkan, ada yang diminta hingga Rp60 juta.

Namun saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif.

AKBP Agus Wibowo mengimbau kepada masyarakat setempat agar tenang, dan bagi warga yang masih mengungsi diharapkan dapat kembali ke rumah masing masing.

Pewarta: Budisantoso B & Raharja
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016