Malang (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Prof. Dr.Meutia Hatta Swasono mengungkapkan, 70 persen sumber utama pendanaan untuk program pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia berasal dari bantuan luar negeri.

"Hingga saat ini sumber utama pendanaan program penanggulangan penyakit mematikan itu masih dari bantuan luar negeri (70 persen). Memang masih diperlukan komitmen politis dan aktualisasi untuk mengurangi ketergantungan pendanaan dari bantuan luar negeri," katanya di Malang, Selasa.

Meutia Hatta mengungkapkan hal itu dalam Seminar "Remaja dan HIV/AIDS" di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang dalam rangka dies natalis kampus itu ke-46.

Lebih lanjut Meutia mengakui, dengan dana bantuan luar negeri tersebut berbagai upaya telah dilakukan termasuk penyuluhan dan berbagai kebijakan yang menyebabkan resiko tinggi HIV/AIDS juga telah dilakukan, namun hasilnya masih belum seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, katanya, intensitas berbagai upaya termasuk penyuluhan harus terus ditingkatkan yang didukung dengan ketersediaan anggaran yang lebih besar serta dukungan masyarakat luas.

Menurut dia, remaja masa kini mempunyai tantangan lebih besar, mulai dari internal hingga eksternal seperti lingkungan dan kemajuan, keterbukaan sistem informasi serta teknologi dan sebagian besar dari mereja juga tidak siap menghadapi perubahan.

Selain masalah itu, katanya, masalah kemiskinan juga berdampak cukup besar terhadap pertumbuhan remaja. Mereka memiliki tantangan lebih besar bahkan rentan terhadap eksploitasi baik ekonomi maupun seksual.

"Saya berharap kucuran dana untuk penanggulangan HIV/AIDS dari dalam negeri ini bisa ditingkatkan agar program-program pencegahan HIV/AIDS bisa maksimal dan secara bertahap kita bisa lepas dari bantuan luar negeri," katanya menegaskan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009