Bandung (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan, penyebab terjadinya gempa bumi di Padang, Sumatera Barat akibat aktivitas sesar geser Semangko atau sesar Sumatera yang berarah Barat Laut-Tenggara melalui Kota Bukitinggi, Padang Panjang dan Solok. "Sesar Semangko atau Sesar Sumatera ini merupakan salah satu sesar paling aktif sepertihalnya sesar San Andreas di California AS," kata Surono di Bandung, Selasa. Surono menyatakan, daerah sekitar pusat gempa bumi tersusun oleh endapan kuarter berupa alluvial sungai, endapan aluvil, pantai endapan rombakan gunung api serta endapan batu gamping tersier. "Hampir semua daerah di kawasan Sesar Sumatera itu tanahnya merupakan endapan rombakan gunung berapi dan aluvial sungai sehingga sifat efek getarannya kuat dan sangat rentan terjadi gempa bumi," kata Surono. Ia menyebutkan, kemungkinan terjadi gempa susulan sangat memungkinkan terjadi namun dengan intensitas getaran yang lebih rendah. Menurut Surono, gempa bumi yang terjadi pada Selasa siang, berdasarkan informasi dari BMG pusat gempa berada pada koordinat 0,55 derajat LS dan 100,47 derajat BT dengan magnitudo 5,8 scala riechter (SR) pada kedalaman 33 KM berjarak 16 kilometer Barat Daya Batusangkar, Sumatera Utara. Sedangkan menurut USGS pusat gempa pada koordinat 0,536 derajat LS dan 100,498 derajat BT dengan magnitudo 6,3 Mw dan kedalaman 30 Km berjarak 50 kilometer Timur Laut Padang, Sumbar. Sedangkan gempa susulan pukul 12.49 sebesar 6,1 Mw dengan titik koordinat sumber gempa tidak jauh dari gempa yang pertama. "Kami juga memantau gempa susulan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Tandikat, Padang Panjang. Pos PGA Tandikat juga retak-retak," kata Surono. PVMBG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta infomrasi dari petugas Satlak PBA dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. "Gempa bumi tidak akan menimbulkan tsunami, karena pusat gempa berada di daratan. Namun harus waspada karena gempa-gempa susulan kemungkinan terjadi dengan kekuatan lebih kecil," kata Kepala PVMBG menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007