Jakarta (ANTARA News) - PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat, beroperasi sekira 85 persen, karena pasokan gas yang belum maksimal dari Pertamina, kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT Pupuk Kujang, Arifin. "Pasokan gas saat ini baru mencapai sekitar 90 mmbtu dari kebutuhan gas untuk dua pabrik pupuk sebesar 108 mmbtu, sehingga kami hanya bisa berproduksi sebesar 85 persen dari seharusnya," ujarnya di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, dua pabrik PT Pupuk Kujang, yaitu Kujang IA membutuhkan pasokan gas sebesar 60 mmbtu dan Kujang IB sebesar 48 mmbtu, sehingga total kebutuhan gas di BUMN tersebut mencapai 108 mmbtu. "Namun, kami mengerti Pertamina sudah berupaya maksimal dari yang (gas) dimilikinya. Dengan kondisi tingkat produksi sebesar 85 persen sebetulnya mereka (Pertamina) juga sudah membantu Kujang secara maksimal," ujarnya. Arifin mengemukakan, pihaknya masih mendapat pasokan gas dari Pertamina atas bantuan pemerintah, karena masih ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pupuk yang beroperasi tidak optimal, karena pasokan gasnya terhenti. Kondisi terhentinya pasokan gas sampai saat ini dialami PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh yang baru bisa beroperasi, karena ada swap gas dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). "Jadi, untuk Kujang saat ini kedua pabrik berjalan lancar, bahkan dapat berproduksi melebihi kebutuhan meskipun beroperasi dengan 85 persen saja," ujar Arifin. Saat ini, kata dia, PT Pupuk Kujang mengalami kelebihan stok urea sekira 170.000 ton, sehingga disimpan di luar gudang, karena gudang penyimpanan yang ada sudah penuh. PT Pupuk Kujang memproyeksikan produksi pupuk urea mencapai sekitar 929.500 ton tahun 2007 dan bila ditambah stok awal tahun 2007 sekitar 150 ribu ton, maka tahun ini diperkirakan BUMN pupuk tersebut mampu menjual pupuk lebih dari satu juta ton. Arifin mengatakan, sampai tahun 2008 pihaknya sudah mendapat kepastian pasokan gas, yakni pasokan gas pabrik Kujang IA yang kontraknya dengan Pertamina akan berakhir pada Desember 2007 sudah mendapat kepastian pasokan dan kontrak dengan BP Indonesia sampai 2017. Untuk pasokan gas Kujang IB masih memiliki kontrak gas dengan Pertamina sampai Desember 2008, demikian Arifin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007