Operasi (Tinombala) terus berjalan dan tidak terhenti dengan musibah ini"
Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan bahwa polisi sudah mengetahui titik lokasi persembunyian pemimpin jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah.

"Kami sudah tahu lokasi-lokasi di mana mereka berada," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Kendati demikian, pihaknya enggan membeberkan mengenai informasi lokasi tersebut.

Kapolri memastikan bahwa operasi gabungan TNI-Polri dalam Operasi Tinombala akan tetap dilanjutkan menyusul terjadinya musibah jatuhnya helikopter milik TNI AD yang berpenumpang 13 orang di Kabupaten Poso, Sulteng, pada Minggu (20/3).

Para awak dalam helikopter tersebut sedang dalam tugas perbantuan operasi Tinombala di Poso, bahkan salah satu korban tewas adalah Danrem yang selama ini bertugas memimpin kegiatan tersebut.

"Operasi (Tinombala) terus berjalan dan tidak terhenti dengan musibah ini," katanya.

Sementara saat ditanya tentang kemungkinan penambahan personel Ops Tinombala, Badrodin mengatakan belum ada rencana penambahan jumlah personel gabungan.

Operasi Tinombala diperpanjang selama dua bulan setelah masa berakhirnya pada 10 Maret 2016 untuk memaksimalkan penyelesaian kasus-kasus terorisme di Sulawesi Tengah.

"Diperpanjang dua bulan ke depan untuk menyelesaikan kasus-kasus terorisme sehingga mengantisipasi supaya tidak ada teror lagi," kata Kapolri.

Sebelumnya Polda Sulteng sendiri telah menggelar Operasi Camar Maleo I hingga IV di tahun 2015 yang belum membuahkan hasil. Kemudian dilanjutkan kembali dengan Operasi Tinombala sejak 10 Januari 2016 dengan tenggat waktu 60 hari, namun sampai saat ini target operasi Santoso CS belum didapatkan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016