Kabul (ANTARA News) - Ratusan gerilyawan asing beroperasi di Afghanistan selatan untuk membantu mengobarkan perang Taliban melawan pemerintah dan sekutunya, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, kemarin. Pejuang-pejuang asing itu terutama berasal dari negara-negara di Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara, kata juru bicara ISAF Kolonel Tom Collins kepada wartawan. Mereka berjumlah "ratusan" dan beberapa dari orang-orang itu terkait dengan Al-Qaeda, katanya. "Pada dasarnya mereka para pelaku jihad yang datang ke sini untuk melakukan perang terhadap pasukan asing dan pemerintah," katanya kepada AFP. ISAF sebelumnya mengumumkan dimulainya operasi terbesar bersama pasukan Afghanistan, yang sasarannya "ekstrimis Taliban, penyelundup narkoba dan pejuang asing" di provinsi Helmand, Afghanistan selatan. Taliban, yang berkuasa antara 1996 dan 2001, dikabarkan bekerja sama dengan penyelundup opium di daerah-daerah dimana mereka memperoleh keuntungan dari lemahnya kekuasaan pemerintah. Collins mengatakan, pejuang inti Taliban -- mereka yang meyakini ideologi garis keras gerakan tersebut -- mencapai ratusan di Helmand, namun sulit untuk memastikan jumlahnya. Meski demikian, mereka bisa menggalang dukungan dari orang-orang yang berperang hanya untuk uang, katanya. Bagian dari Operasi Achilles yang berlangsung di Helmand itu bertujuan memisahkan kedua kelompok tersebut dan menjamin kekuasaan pemerintah sehingga kelompok-kelompok bantuan dan pembangunan kembali bisa memasuki wilayah tersebut untuk memulai pekerjaan pembangunan, katanya. Taliban mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007