Purwakarta (ANTARA News) - Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, Jabar, kembali menebar bau busuk akibat pencemaran dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan air yang menghampari perairan waduk. Bau tidak sedap itu menebar sepanjang hari dan tercium menusuk hidung hingga radius ratusan meter dari waduk yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jabar itu. "Terlebih di siang hari bersamaan dengan datangnya angin, baunya sampai membuat ingin muntah," ujar sejumlah warga yang bermukim di sekitar waduk Jatiluhur, Rabu. Kasus ini merupakan yang kedua kali terjadi dalam dua bulan terakhir, sementara pihak pengelola, yakni Perum Jasa Tirta II, terkesan membiarkan. Wartawan ANTARA News di Purwakarta melaporkan, air waduk Jatiluhur tampak "menghijau" karena hamparan tumbuh-tumbuhan air, terutama plankton yang menyebar hingga ke tengah waduk, seiring hujan yang terus mengguyur sekarang ini. Bau busuk juga membuat tidak nyaman pengunjung obyek pariwisata Jatiluhur. "Hanya dalam tempo setengah jam saja, perut dibuat mual dan pusing," ujar Darsono, seorang pengunjung asal Bogor. Atik Wahidi, Humas Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, memebenarkan keadaan itu. "Ya, bau busuk itu menebar akibat pencemaran perairan waduk Jatiluhur," katanya. Menurut dia, pakan ikan yang menggunung di dasar waduk akibat kegiatan pembudidayaan ikan telah menumbuh-suburkan planton di perairan waduk Jatiluhur, yang kemudian membusuk dan menebarkan bau busuk.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007