Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq mengatakan pemberantasan terorisme harus dilakukan secara sistematis dan manusiawi.

"Terorisme tidak hanya dilawan dengan cara yang keras dan tegas tapi pendekatan yang lebih halus, sistematis, dan manusiawi," kata Maman di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, ia mendukung kebijakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol M Tito Karnavian yang akan memfokuskan program BNPT pada aspek pencegahan.

Dalam penilaian anggota Dewan Syuro PKB ini, Tito merupakan sosok yang tepat memimpin BNPT. Selain banyak menghabiskan kariernya di dunia pemberantasan teroris, Tito juga terkenal sebagai komunikator ulung.

"Pengetahuannya banyak dan mendalam soal jaringan terorisme dan cara penanggulangannya. Itu bisa menjadi bekal yang sangat berguna dalam membawa BNPT ke depan," katanya.

Wakil Ketua Lembaga Dakwah NU ini juga berharap Tito lebih banyak melibatkan ormas keagamaan dalam melakukan sosialisasi ajaran agama yang toleran dan damai, mendeteksi kelompok radikal dan intoleran, serta menyebarluaskan nilai kebangsaan dan kemanusiaan di berbagai forum termasuk saat khutbah Jumat dan acara keagamaan lainnya.

Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani berharap BNPT di bawah kepemimpinan Tito lebih masif dalam menjalankan program pencegahan dan lebih humanis.

Ia mengatakan bahwa aksi-aksi terorisme tidak bisa dihabisi dengan cara-cara penindakan, apalagi ketika proses penindakan itu mengesampingkan sisi-sisi Hak Asasi Manusia (HAM) dan menjauhi prinsip-prinsip due process of law yang benar.

"Ke depan aspek pencegahan menjadi sangat penting dan merupakan kerja besar pemerintah bersama elemen-elemen masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam pencegahan terorisme. Karena itu, masyarakat harus dirangkul dan diberi pemahaman agar peka dan selektif dalam mengamankan lingkungannya.

Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk meningkatkan pemahaman ideologi bangsa yaitu Pancasila serta memperkuat pemahaman agama yang moderat.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016