Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mendapat sindiran dari seniman Butet Kertaredjasa ketika hadir agak terlambat pada peluncuran buku soal Megawati Soekarnoputri di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Rabu malam.

Butet Kertaredjasa yang menjadi moderator diskusi peluncuran buku Megawati Soekarnoputri dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat, sempat melontarkan pernyataan ketika melihat Ahok hadir pada acara tersebut.

"Meskipun di luar sana, masih ada hiruk-pikuk masalah independen, tapi Ahok tetap datang ke ibunya," kata Butet yang disambut tawa atau senyum sebagian besar undangan yang hadir.

Oleh pembawa acara maupun penerima tamu, Ahok dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan, berdekatan dengan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Sedangkan Megawati duduk di barisan kursi lebih depan, berdekatan dengan Menko Maritim Rizal Ramli, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Sutiyoso, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Diskusi buku tersebut mengupas soal latar belakang penulisannya oleh 22 wartawan yang meliput kegiatan Megawati Soekarnoputri pada periode 1992-1996.

Setelah sebagian penulis menyampaikan pandangan dan pengalamannya bersama Megawati pada periode tersebut, Butet Kertaredjasa kemudian mengundang Megawati hadir ke atas panggung untuk memberikan tanggapannya.

Pada kesempatan tersebut, Megawati juga turut mengomentari kehadiran Ahok.

"Saya heran Pak Ahok datang juga. Soalnya ada sampingannya yang bilang...," kata Megawati tanpa melanjutkan kalimatnya.

Ketika ada pemberian 10 buku yang sudah ditandatangani oleh Megawati dan akan diberikan kepada 10 undangan terpilih, salah seorang penulis justru memanggil nama Ahok di urutan pertama untuk menerima buku tersebut.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016