Jakata (ANTARA News) - Duta Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem mengatakan perlu menggalang kerja sama internasional untuk melawan terorisme.

"Dalam menghadapi terorisme, ekstrimis perlu adanya kerjasama internasional," katanya ketika resepsi perayaan hari jadinya yang ke-69 di Jakarta, Rabu malam.

Dia mengatakan negaranya telah memiliki strategi politik dan tentara serta badan yang bertanggung jawab untuk memerangi terorisme tersebut.

Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan belasungkawa untuk para korban serangan bom di Brussel, Belgia pada Selasa waktu setempat.

"Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas serangan di Brussel, sebagai tanda solidaritas yang kuat antar negara," kata dia.

Pada Selasa, sekitar pukul 08.00, terjadi dua ledakan di aula keberangkatan internasional di bandar udara Zaventem, yang menyebabkan setidak-tidaknya 14 orang tewas, disusul ledakan di stasiun metro Malbeek satu jam kemudian, yang menewaskan 20 orang.

Keamanan di Brussel pada Rabu belum pulih, dengan kesiagaan masih pada tingkat 4 (tertinggi).

Menteri Dalam Negeri Belgia menyampaikan bahwa pemerintah Belgia berupaya mencari pelaku pemboman dan penyelidikan terus berlangsung.

Bandar udara Zaventem masih ditutup. Hanya pesawat asing tanpa penumpang boleh mendarat. Sementara itu, jalur kereta bawah tanah juga masih dikurangi, tetapi sekolah tetap dibuka.

Pemerintah Belgia mengumumkan tiga hari berkabung nasional hingga Minggu. Hingga Rabu, pemerintah Belgia belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai daftar korban, khususnya terkait kewarganegaraan dan keadaannnya.

Terdapat lebih dari 200 korban luka tersebar di sekitar 20 rumah sakit di Brussels dan sekitarnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa di Brussel, Rabu, menyatakan tiga warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka parah akibat ledakan di terminal keberangkatan internasional bandar udara Zaventem.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016