Ini melebihi rata-rata produksi nasional yang hanya 4,9 persen pada tahun yang sama."
Serang (ANTARA News) - Produksi padi di Banten dalam upaya khusus (Upsus) swasembada pangan tahun 2015 tercatat naik hingga 143.114 ton gabah kering giling (GKG) dibanding tahun 2014, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Agus M. Tauchid, di Serang, Jumat.

Ia mengatakan, capaian produksi padi tahun 2015 di wilayah Banten senilai 2.188.997 ton GKG atau naik  dibandingkan tahun 2014 yang menghasilkan 2.045.883 ton.

"Melalui upaya khusus yang dimulai sekitar Oktober 2014, peningkatan produksi padi pada 2015 di Banten sebesar tujuh persen. Ini melebihi rata-rata produksi nasional yang hanya 4,9 persen pada tahun yang sama," katanya.

Ia mengemukakan, peningkatkan produksi padi tersebut karena berbagai upaya yang dilakukan, seperti peningkatan luas panen seluas 278 hektare dan peningkatan produktivitas sekitar 6,91 persen.

Selain itu, menurut dia, sasaran produksi padi tahun 2016 seluas 2.3 juta ton GKG melalui upaya perluasan tanam 429.000 hektare dan luas panen seluas 407,5 ribu hektare.

Agus menyatakan, pencapaian produksi jagung tahun 2015 senilai 11.870 ton atau meningkat 1.356 ton dibandingkan tahun 2014 sebesar 10.514 ton atau meningkat sekira 12,90 persen.

"Ada peningkatan luas panen jagung seluas 366 hektare atau 11,61 persen," katanya.

Ia berharap, upaya khusus swasembada padi jagung dan kedelai di Banten berjalan secara baik dan produkstivitasnya terus meningkat sesuai dengan target yang direncanakan.

"Kami berharap semua usulan dari kabupaten/kota berkaitan dengan bantuan dan sarana penunjang lainnya bisa secepatnya disampaikan," ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian dan sudah banyak memberikan bantuan ke daerah serta membuat berbagai regulasi dalam upaya mempercepat upaya khusus swasembada padi jagung dan kedelelai (Pajale).

"Nah, untuk terus melakukan akselerasi dalam pencapaian Upsus ini, tentu kami membutuhkan dukungan pupuk yang bagus, dukungan air sepanjang musim dengan rehabilitasi saluran-saluran air," katanya.

Agus mengatakan, kebutuhan air sepanjang musim untuk pengairan sawah di Banten, dibutuhkan hampir di semua daerah di Banten seperti Lebak, Pandeglang, Serang dan di Tangerang.

"Ini tugas kita semua, bagaimana air itu ada sepanjang musim. Kalau ada air sepanjang musim, indeks pertanaman kita dalam setahun bisa tiga kali," katanya.

Ia menambahkan, optimistis,  target penambahan produksi padi di Banten mencapai satu sejuta ton selama tiga tahun melalui upaya khusus bisa tercapai sehingga di masa depan rata-rata produksi padi di Banten dalam tiap tahunnya bisa melebihi tiga juta ton GKG.

Pewarta: Mulyana
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016